Surabaya.NEODEMOKRASI.COM. Santri tidak sekedar pandai mengaji tapi berdaya secara ekonomi., inilah motivasi yang mendasari DPW Partai Nasdem Jatim menggelar seminar santripreneuship bertema Santri Berdaya, Indonesia Jaya. Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional ini dikemas offline dengan menerapkan prokes ketat tetapi bisa diakses secara lurimg dan daring ke seluruh kantor DPD Nasdem di 38 kabupaten/kota di Jatim dan terkoneksi ke seluruh ponpes yang ada di Jatim.
Program ini sekaligus merupakan sinergitas DPW Nasdem Jatim dan seluruh pesantren yang ada di Jatim dalam rangka mensukseskan program OPOP Jatim. Menghadirkan 3 pembicara pakar dan praktisi entrepreneur, yakni Direktur PT Sidogiri Fintech Utama, M Lutfillah Habibi SEI ,MSA, Sekjen OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin dan Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andro Himawan Wahyu Aji, SH, MH dari. Acara yang dihadiri sekitar 200 peserta yang mayoritas terdiri dari mahasiswa perwakilan yang juga memegang kendali unit unit usaha di masing masing pesantren yang ada di Jawa Timur. Acara yang bertempat di gedung DPW Partai Nasdem Jatim di kawasan jalan Arjuno Surabaya ini dibuka oleh ketua DPW Nasddem Jatim, Sri Sayekti Sudjunadi.
Seminar berdurasi 5 jam ini memaparkan tehnik dasar kewirausahaan secara gamblang, strategi pengelolaan usaha dan pengembangannya secara tuntas.. Di sesi akhir acara, berlangsung interaktif karena banyak peserta yang tertarik untuk memahami lebih jauh..
“Pesantren memiliki peran strategis, yakni , pendidikan, dakwah dan program pemberdayaan. Masyarakat. yang berorientasi pada kesejahteraaan pesantren dan masyarakat sekitarnya,” papar Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Andro Himawan Wahyu Aji, SH, MH. Lebih jauh, ia menjelaskan urgency kebutuhan dunia akan tingginya produk halal yang seharusnya menjadi peluang strategis yang bisa dimanfaatkan oleh muslim untuk merambah industri produk halal.
Sementara Sekjen OPOP Jatim, Muhammad Ghofirin menjelaskan , mengacu Pergub Jatim No 62 Tahun 2020, sejatinya OPOP merupakan program meningkatkan kesejahteraaan masyarakat berbasis pesantren melalui pemberdayaan pesantren, santri dan alumni pesantren. OPOP memiliki 3 pilar yakni, Santripreneur, Pesantrenpreneur dan Sosiopreneur yang targetnya pemberdayaan ekonomi pesantren untuk menghasilkan produk unggulan. Aspek pembinaan OPOP mencakup kelembagaan, kualitas produk, SDM dan pembiayaan. Produk produk unggulan OPOP saat ini sudah bisa dilihat melalui aplikasi OPOP yang bisa diunduh di Play Store.
“Tujuan awal penyelenggaran seminar ini untuk memberikan motivasi agar santri mampu berfikir intrepreneurship juga menangkap peluang yang telah disediakan pemerintah. Soal bagaimana tehnis regulasinya nanti , kita hadirkan pembicara dari Dinas Koperasi dan UKM Jatim agar bisa menjelaskan secara konprehensif. Kita juga memberikan case practis, supaya wawasan mereka terbuka. Kita fahamkan regulasi sehingga bisa mengakses program rieal yang disiapkani pemerintah baik untuk santri maupun pesantren.” kata DR Ahmad Iwan Junaih, anggota Komisi B DPRD Jatim selaku ketua panitia seminar..
“ Kita berusaha menangkap sinyal pemerintah dan merealisasikannya dalam bentuk kegiatan kegiatan pembinaan untuk memperkaya wawasan santri baik secara knowledge maupun praktik aplikasinya. Sehingga ke depan perhatian serius pemerintah dengan hadir langsung dalam program program optimalisasi santri dan pesantren akan membuahkan hasil santri santri produktif, mahir secara profesi dan berdaya secara ekonomi” Kata Gus Iwan, pria lulusan Universitas Zaitunah, Tunisia, yang juga salah satu pengurus di Ponpes Sunan Drajat Lamongan.(nora)