Tuban, NEODEMOKRASI.COM – Berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro, membuat SMAN 1 Soko yang beralamat di Jalan Mentoro, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, juga harus waspada. Pasalnya, sekolah ini pernah terdampak banjir Sungai Bengawan Solo. “Apabila terjadi banjir, wilayah Soko juga terdampak,” ungkap Wakil Kepala SMAN 1 Soko Bidang Humas Mugit Suhanto.
Mugit melihat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sangat penting diprogramkan bagi sekolah-sekolah yang berpotensi bencana. “Oleh karena itu, kami siap untuk melaksanakan program SPAB ini dengan baik,” ungkapnya.
SMAN 1 Soko memiliki 706 siswa. Sedangkan SPAB merupakan kegiatan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPB) Jawa Timur dengan Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur. Tiga fasilitator, yakni Alvian Alif Pujiono, Nurul Wachida, dan Ahmad Abad Dloifan diterjunkan dalam kegiatan yang berlangsung pada Selasa-Rabu, 5-6 Maret 2024.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Tuban Sudarmaji mengatakan, potensi ancaman bencana di Tuban sangat beragam. “Tuban memiliki Bengawan Solo dari Kecamatan Soko sampai Widang. Tuban punya Pantai Bancar sampai Palang. Dua tahun terakhir Tuban dilanda banjir bandang,” katanya.
Sedangkan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim Sriyono yang membuka kegiatan ini mengatakan, semua harus siap dimanapun berada karena ancaman bencana bisa terjadi dimana saja. “Kalau di Tuban ada banjir bandang. Juga ada gelombang ekstrem dan potensi gempa bumi. Dengan SPAB, pengurangan risiko bencana bisa dilakukan,” katanya.(dan)