Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Era digital yang menyuguhkan kemudahan interaksi dan keterbukaan informasi menghadirkan tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan. Salah satunya adalah siswa SD yang belum memiliki kemampuan kontrol diri, telah mendapatkan akses gadget secara mudah. Sehingga dapat mengakses apapun informasi tanpa filter.
Terlebih lagi jika tanpa ada pendampingan dari orang tua. Kondisi itu sedikit banyak dapat mempengaruhi bahkan membentuk watak hingga adab dan akhlak anak sejak dini.
Tak ingin siswa-siswanya mengalami krisis adab dan akhlak, MI Muhammadiyah 27 Surabaya bersama Universitas Dinamika (Stikom Surabaya) menggelar workshop pembuatan komik berbasis adab di gedung pertemuan lantai satu MI Muhammadiyah 27 Surabaya pada Sabtu (7/9) lalu. Kegiatan ini diikuti sebanyak 44 guru dari guru mata pelajaran, kelas, maupun mengaji.
Komik digital dipilih karena sangat digemari anak-anak dengan adanya kombinasi tulisan dan gambar. Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Masyarakat Universitas Dinamika Tri Sagirani yang mendapat hibah dari DRTPM Kemendikbudristek tahun 2024, menjelaskan bahwa membaca komik dipercaya dapat meningkatkan minat baca pada anak.
Pasalnya, muatan gambar berwarna yang membuat siswa tidak cepat bosan dan dapat mengembangkan imajinasi serta kreativitasnya. “Dialog dalam komik menggunakan tata bahasa ringan dengan kalimat pendek sehingga mudah dipahami anak,” ujarnya, Selasa (10/9).
Wakil Kepala (Waka) Humas MI Muhammadiyah 27 Surabaya Amirul Latif mengatakan bahwa guru-guru sangat membutuhkan media kekinian sebagai bahan ajar yang menarik. “Kami sebagai guru sangat butuh media yang mudah dan cocok bagi para siswa saat ini, biar kekinian. Apalagi nanti dikemas dalam bentuk digital, mereka (para siswa) pasti akan suka,” katanya.
Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 27 Surabaya Ismul Muchlis juga mendukung pembuatan komik adab tersebut. “Adab dan akhlak ini memang sangat penting dan harus digalakkan di era saat ini. Rasanya prihatin sekali kalau lihat berita perundungan antar anak, atau lihat tingkah pola anak yang berani bentak-bentak orang tua atau gurunya,” jelas Ismul Muchlis.
Masing-masing guru yang mengikuti workshop membuat komik dengan tema adab dan akhlak yang berbeda-beda. Target dari workshop ini akan menghasilkan 99 komik adab dan akhlak yang kemudian akan diterbitkan menjadi buku komik secara bersama-sama.
Buku komik adab ini akan digunakan sebagai media pembelajaran kepada siswa MIM 27 Surabaya. Pada awal Oktober akan direncanakan gelar karya dan kegiatan literasi serempak membaca komik adab. “Saya harap hasil dari rangkaian workshop ini kita semua akan menerbitkan komik yang telah kita buat menjadi satu buku kumpulan komik adab,” ucap Tri.
Terdapat beberapa dosen dan tenaga didik Universitas Dinamika yang terlibat dalam workshop pembuatan komik, yaitu Tri Sagirani, Zakiyah Dania Billah, Sri Hariani Eko Wulandari, dan Wawan Wahyudi Efendi. Tidak hanya dari Universitas Dinamika, terdapat perwakilan dari Universitas Islam Malang yang bernama Indhra Musthofa juga turut ikut andil dalam workshop ini.
Ke depannya semua karya komik dari para guru akan diterbitkan menjadi buku komik adab dan akhlak sebagai karya bersama antara MI Muhammadiyah 27 Surabaya dan Universitas Dinamika. Selain itu, akan dikembangkan juga menjadi komik bilingual sebagai sarana untuk siswa melakukan petualangan etika dengan media komik sekaligus belajar Bahasa Inggris.(dan)