Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jatim dibuka Senin (23/5). Akan tetapi, daya tampung SMA dan SMK Negeri hanya bisa menerima 38,22 persen dari 579.704 lulusan SMP sederajat tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi menyebut hal itu bakal memicu pro kontra. Ada pihak yang tidak terpuaskan ketika tidak tertampung di sekolah negeri.
Menurutnya, kualitas pendidikan SMA-SMK swasta di Jatim tidak kalah dengan sekolah negeri. Oleh karena itu, siswa yang tidak tertampung bisa memilih sekolah swasta.
“Ini perlu disosialisasikan, kualitas pendidikan SMA-SMK di Jatim sama. Saya contohkan, seperti di Ponorogo, SMK PGRI 2 tahun 2022 93 siswanya lulus diterima perusahaan Korea dan Jepang,” ucap Wahid.
Dia membeberkan daya tampung SMA-SMK di Jatim sebesar 36 persen dan Madrasah Aliyah 22 persen. Total SMA-SMK dan MA negeri atau swasta memiliki daya tampung 96 persen dari lulusan SMP. “Yang empat persen ke mana? Seandainya itu melanjutkan semua tidak cukup. Nah, itu ada yang mondok atau sekolah di luar provinsi,” jelasnya.
Aplikasi PPDB yang disiapkan Dindik Jatim sudah memuat informasi sekolah swasta yang dekat dengan rumah siswa. SMA-SMK swasta, lanjutnya, mendapat akses pada website PPDB Jatim untuk melakukan entry lokasi sekolah, jumlah pagu, alamat sekolah, dan alamat website sekolah.
“Tidak hanya pemberitahuan, maaf anda tidak diterima SMA-SMK negeri tujuan. Tapi juga disertakan rekomendasi sekolah swasta terdekat,” tandasnya.
PPDB Jatim mulai dilaksanakan 23-28 Mei 2022 untuk entry nilai rapor oleh sekolah asal secara online. Sedangkan pengambilan PIN oleh siswa SMP sederajat akan mulai dilaksanakan pada 2-18 Juni 2022. Pendaftaran PPDB tahap satu jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan hasil lomba mulai dilaksanakan pada 20-21 Juni .
Selanjutnya tahap dua jalur prestasi akademik SMA pada 25-26 Juni. Pendaftaran tahap tiga jalur zonasi SMK pada 28-29 Juni. Jalur zonasi SMA pada 1-2 Juli 2022. Terakhir jalur prestasi akademik SMK pada 4-5 Juli.(jp/dan)