Neo-Demokrasi
Ekbis

Survei BPS: 69,02 Persen UMK Butuh Modal Usaha

Usaha mikro kecil modalnya sangat terbatas dan butuh bantuan pemerintah.

Jakarta, NEODEMOKRASI.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survei dampak Covid-19 terhadap pelaku usaha pada 10 Juli hingga 26 Juli 2020. Dari survei tersebut diketahui bahwa  69,02 persen pelaku usaha mikro kecil (UMK) membutuhkan bantuan modal usaha.

“Ketika kita tanya UMK yang memang modalnya sangat terbatas, maka bantuan yang dibutuhkan 69 persennya adalah bantuan modal usaha,” ujar Suhariyanto dalam webinar, Minggu (20/9).

Setelah bantuan modal usaha, bentuk bantuan lain yang dibutuhkan adalah keringanan tagihan listrik untuk usaha atau sebesar 41,18 persen, lalu relaksasi atau penundaan pembayaran pinjaman sebesar 29,98 persen, kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman sebesar 17,21 persen, dan penundaan pembayaran pajak sebesar 15,07 persen.

Tak hanya pelaku usaha mikro kecil, dari hasil survei tersebut terlihat pula bentuk bantuan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha menengah besar (UMB).

Hasilnya, 43,53 persen berharap adanya keringanan tagihan listrik untuk usaha, 40,32 persen membutuhkan relaksasi atau penundaan pembayaran pinjaman, 39,61 persen membutuhkan penundaan pembayaran pajak, 35 persen bantuan modal usaha dan 14,44 persen kemudahan administrasi untuk pengajuan pinjaman.

Melihat hasil ini, Suhariyanto mengatakan bahwa bentuk bantuan yang dibutuhkan pelaku UMK dan UMB adalah sama hanya dari tingkat kepentingannya yang berbeda.

“Jadi kalau kita perhatikan  bahwa bantuan yang dibutuhkan itu hampir sama, tapi tingkat kepentingannya sangat berbeda antara UMK dan UMB. Dan ini menjadi perhatian penting ketika pemerintah akan merancang program, supaya program tersebut sesuai dengan bantuan yang diharapkan masing-masing pelaku usaha,” terang Suhariyanto.

Survei ini pun memuat tentang operasional perusahaan di tengah pandemi. Seperti apa pendapatan dunia usaha selama pandemi, kendala yang dihadapi pelaku usaha, seperti apa adaptasi dunia usaha di masa pandemi, hingga optimisme dunia usaha dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.

Adapun, responden yang relibat dalam survei ini ada sebanyak 34.559 orang. Jumlah ini terdiri dari 25.256 pelaku UMK dan 6.821 pelaku UM, juga dari sektor pertanian 2.482.(dan)

Related posts

Huawei Indonesia Gandeng Telkomsel Siapkan SDM Unggul

Rizki

Bank Jatim Serahkan Bantuan CSR Revitalisasi Air Mancur Alun Alun pada Pemkot Probolinggo

neodemokrasi

Bank Jatim Salurkan Bantuan ke Pemkot Batu dan Pemkab Jember

neodemokrasi