Neo-Demokrasi
Ekbis Headline

Surabaya Startup Festival 2.0 Ditutup

Pjs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani saat menutup gelaran Surabaya Startup Festival (SSF) 2.0, di Gedung Barat Balai Pemuda.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Ozora Yatrapaktaja (PT. Mega Ozora Venture), resmi menutup gelaran Surabaya Startup Festival (SSF) 2.0, di Gedung Barat Balai Pemuda Surabaya, Minggu (6/10).

Program pengembangan startup itu merupakan komitmen Pemkot Surabaya dalam memperkuat ekosistem yang mendukung tumbuhnya inovasi dan kreativitas para pelaku startup dari berbagai penjuru Indonesia, khususnya dari Kota Pahlawan.

PJs Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengatakan, program ini bukan sekadar sebuah kompetisi. Sebab, banyak ide-ide baru dari para startup yang mampu menjadi kunci penting dalam menghadapi tantangan ekonomi di era digital, serta dalam upaya mewujudkan Kota Surabaya menuju kota dunia yang maju, humanis, dan berkelanjutan.

“Ini adalah wujud nyata dari komitmen Pemkot Surabaya untuk mendukung para pengusaha muda dalam mengembangkan ide bisnisnya,” kata Pjs Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani.

Ia menambahkan bahwa sebanyak 327 peserta mendaftarkan karyanya di SSF 2.0. Kemudian dilakukan proses inkubasi bisnis yang diikuti oleh 25 startup terpilih. Pemkot Surabaya pun akan terus mendukung karya-karya dari para pelaku startup agar lebih cepat berkembang. Sebab, potensi perkembangan dari pelaku startup di Kota Surabaya cukup besar.

“Ada tren kenaikan, maka akan diselaraskan dengan OPD lainnya, seperti Diskopindag, Disnaker, dan Disbudporapar Surabaya. Tahun ini 327, tahun lalu 200, maka ini membuktikan ada peningkatan jumlah peserta. Ke depan, tidak hanya berkebang pesertanya saja tetapi yang terpilih juga bertambah,” imbuhnya.

Pjs Wali Kota Restu Novi Widiani menegaskan, para pelaku startup juga tidak perlu khawatir dengan proses perizinan. Karena Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah melakukan beragam inovasi sebelum masa cuti, salah satunya adalah mempermudah dan mempercepat alur perizinan sebagai upaya mengenjot investasi di Kota Pahlawan.

Melalui inovasi tersebut, Pemkot Surabaya berhasil meraih penghargaan sebagai  Kota Predikat Terbaik Pertama, dalam kategori Pemberian Layanan Investasi Terbaik, pada Anugrah Layanan Investasi (ALI) 2024.

Tidak hanya itu, Kota Surabaya menjadi satu-satunya kota pertama yang berhasil  meraih predikat AA (sangat memuaskan) dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan demikian pelayanan di Kota Surabaya sangat jelas dan efektif.

“Kalau tentang perizinan di Kota Surabaya sudah tidak menjadi masalah lagi karena Pemkot Surabaya memusatkan perizinan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola. Maka tidak ada lagi perizinan yang tidak tertangani atau terlambat,” tegasnya.

Founding Partner Ozora Yatrapaktaja, Margaret Srijaya menyampaikan bahwa ada tren kenaikan terhadap perkembangan startup di Surabaya. Pada SSF 2.0, peserta yang mendaftar mencapai 327 startup, dan lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya 200 startup.

“Kolaborasi ini adalah tahun kedua. Kita berkomitmen untuk menyelenggarakan SSF dengan Pemkot Surabaya dalam rangka menggerakkan ekosistem startup di Surabaya supaya semakin bertumbuh,” pungkasnya.(dan)

Related posts

Bocah Kelainan Usus Dapat Hadiah Sepeda dari Bupati Sidoarjo

Rizki

Empat Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun di Jombang

Rizki

Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkot Blitar dan Pemkab Nganjuk

neodemokrasi