Surabaya. NEODEMOKRASI. COM. Presiden Parabowo menekankan pentingnya penanaman pendidikan matematika dan literaai sejak usia dini. Hal ini disampaikan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti. Meski belum ada metode dan konsep yang detil terkait aplikasi pembelajaran nantinya. Namun targetnya adalah stigma bahwa matematika menyulitkan harus diubah menjadi pelajaran yang menyenangkan.
Mengutip pendapat Co-chief executive officer Smartick Indonesia, Galih Sulistyaningra, bahwa, matematika pada anak usia dini adalah pendidikan matematika dalam Teori Bruner (1961), yaitu, tahap pertama, tahapan enaktif. Tahapan ini mengenalkan anak pada kemampuan memecahkan masalah, berpikir kritis, mendengarkan, dan bernalar. Dengan mengelompokkan benda sesuai warna, mengurutkan dari ukuran kecil ke besar, mengisi volume di sebuah benda, dan sebagainya.
Politisi PAN DPRD Provinsi Jatim Suli Daim S.Pd, MM berpendapat pendalaman matematika dan literasi dicanangkan untuk anak usia dini seperti yang dicanangkan Pak Prabowo untuk meningkatkan skor PISA ( Program Penilaian Pelajar Internasional) adalah hal sangat positif.
” Ya selama ini itu kan terjadi debatable, sehingga dalam kurun waktu berapa tahun terakhir ini ya, pembelajaran, selama ini kan isu yang beredar kan banyak pihak yang mengatakan bahwa anak usia dini, anak TK dan sebagainya, anak usia dini itu kan tidak boleh untuk mendapatkan pelajaran-pelajaran berat mereka adalah wilayah bermain . ” ujar anggota Komisi E DPRD Provinsi Jatim inj.
Bahkan lebih lanjut ia mengatakan tidak boleh ketentuan untuk mereka itu harus dipaksa untuk membaca. Terkemudian juga apalagi perkenalan angka-angka Apalagi kemudian hitung-hitungan dan bukanlah angka-angka . Sehingga tidak memberikan dampak yang sekarang bisa kita rasakan Sekarang ini kan beberapa hari yang lalu kan terjadi sempat viral ya. bahwa anak yang sekolah di SMP, dan tidak tahu per panjangan SMP .
“Bagaimana mereka tidak tahu dengan lingkungan yang dia geluti, nama lembaga yang membesarkan dia, tidak tahu. Berarti kan ada yang salah dalam proses pendidikan kita ini.” ujarnya.
Masih menurut politisi PAN ini apa yang dicanangkan Bapak Presiden Prabowo itu, bahwa penguatan literasi itu penting. Artinya apa? Bahwa tidak ada hal yang haram bagi anak usia dini itu untuk mulai belajar membaca. Belajar mulai angka-angka, karena itu adalah fakta kehidupan yang akan dihadapi.
Untuk itu pihaknya sangat mendukung sekali gagasan dan ide itu,. Yang juga sudah direspon Menteri Pendidikan . Mulai sejak dini, anak-anak itu semula dikenalkan. Karena ketika proses pendidikan dini ini, angka sudah difahamkan pada mereka, kalau dia juga akan bisa kemudian berkembang dan itu menjadikan sesuatu yang akan lekat di dalam benak mereka.
Ditambahkannua, pengenalan sejak dini mampu mencegah kebanyakan dari anak-anak agar tidak takut pelajaran matematika. Ya, menganggap bahwa pelajaran matematik itu adalah pelajaran yang kemudian ditakuti. Sehingga juga membuat anak tidak menyukainya. Semakin dia menjauhi, semakin dia juga tidak akan senang melakukan matematika atau angka-angka itu.
Bagaimana metode dan konsep pembelajaran yang tepat untuk anak dini ini terkait dengan matematika dan literasi ,memang belum disampaikan. Tapi yang terpenting adalah, ini kan terkait menjadikan anak usia dini, bahwa pembelajaran angka-angka itu semestinya sudah tahu tapi mulai dikenalkan. Meskipun itu hitung-hitungan dengan benda secara visual atau cara lain yang mereka untuk bisa lakukan. Tapi pengenalan dikenalkan angka itu penting.
” Supaya mereka senang dengan hitung-hitungan itu. Itu yang pertama. Kemudian kedua. Jangan kemudian ada kesimpulan bahwa tidak ada kewajiban bagi anak-anak usia dini itu untuk belajar membaca. Tapi sesungguhnya ini menyesatkan kalau menurut saya. ” tambahnya.
“Kketika anak-anak bisa membaca kan, dia akan kemudian mencari, mencari ilmu dan ini kan literasi diri terbangun, ingin tahu . Karena bisa membaca kan, paham Sehingga data yang statistik menunjukkan bahwa angka baca masyarakat Indonesia ini kategori rendah.
“Karena Kemampuan membaca nunggu ketika usia SD. Usia dini tidak boleh bisa membaca. Jadi itu yang harus kemudian dilakukan penguatan terhadap bagaimana menanamkan anak-anak yang kemudian terbawa literasi yang mereka terbangun untuk kemudian membuat narasi. ”
Jadi anak usia dini juga diajari membaca. Kedua, tidak ada lagi yang kemudian berpikiran bahwa matematika itu pelajaran yang berat . Dan bagaimana kemudian mereka itu menjadi penikmat pelajaran matematika., berorientasi pada matematika, semua nanti-nanti berorientasi pada angka. Iya, ketika bekerja dibandingkan angka. Pendapatan kan angka .
“Harapan saya ini segera direalisasikan dan direspon. oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten, kota untuk memberikan perhatian khusus apa yang jadi gagasan presiden kita ini. Ditindaklanjut. ” pungkasnya.