Lamongan, NEODEMOKRASI.COM – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan BPBD Jawa Timur mengadakan KKN tematik di Desa Gawerejo, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jumat (24/9).
Dalam kegiatan ini, BPBD Jatim dan ITS menggandeng Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim untuk mengikuti observasi lapangan. SRPB Jatim merupakan salah satu bagian dari Pokja KKN Tematik Bencana dalam Program Siap Siaga.
Pada kegiatan yang dilaksanakan di Dusun Sinan, desa setempat, Tim KKN Tematik ITS didampingi oleh Kasi Pecegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy. Mereka menyerahkan tiga set alat penjernihan air.
“Dalam agenda kegiatan tersebut juga dipaparkan mengenai tata cara pemasangan dan pengoperasian teknologi tepat guna filter air,” ungkap Koordinator Bidang (Korbid) Kemitraan SRPB Jatim Aslichatul Insiyah.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemasangan alat-alat filter air secara langsung. Kemudian dilanjutkan dengan demo, sekaligus mengajari masyarakat dusun setempat bagaimana pengoperasian alat ini secara detail. Masyarakat Desa Gawerejo bergotong royong melakukan pemasangan alat tersebut. Mereka membantu segala proses sejak awal hingga akhir.
Latar belakang dipilihnya desa ini untuk KKN tematik karena lokasi ini kerap terjadi bencana kekeringan tiap tahun pada musim kemarau. Hal tersebut menimbulkan pemikiran bagaimana bisa menolong masyarakat. Selain itu, ada solusi yang lebih baik daripada sekadar mengalirkan air dan mengangkutnya dari jarak yang lumayan jauh.
Maka, dibuatlah sebuah alat penjernihan air oleh tim dari ITS. Setelah alat filter air ini selesai, pihak kampus menghubungi desa dan BPBD Jatim untuk pelaksanaan launching program.
Ada lima unit filter air yang akan dipasang di Desa Gawerejo ini. Tiga alat dipasang hari Jumat dan dua alat lainnya menyusul. Keberadaan mahasiswa di sana tidak full stay, melainkan sesuai keperluan agenda saja. KKN ini diikuti sekitar 15 mahasiswa dan tiga dosen pembimbing lapangan (DPL). Turut bersama mereka kepala inkubator.
“Untuk agenda pertama adalah launching, demo alat, penyerahan, kemudian pemasangan oleh warga. Setelah itu, seminggu ke depan akan diadakan kunjungan lagi berkala sampai proses selesai dan terjamin keberlanjutannya,” jelas Azelin, panggilan Aslichatul Insiyah.
Pemantauan alat melalui kepala dusun setempat, dan masyarakat yang paham akan pengoperasian alat filter air tersebut. Terakhir, akan diadakan evaluasi dan agenda penutupan kegiatan KKN tematik secara sederhana.(dan)