Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Soesilo Efendy akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Timur periode 2020-2023. Terpilihnya Soesilo diputuskan dalam Musyawarah Daerah (Musda) XV DPD REI Jawa Timur yang digelar secara online pada Kamis (23/7).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum DPP REI Paulus Totok Lusida sekaligus berkesempatan untuk melantik pengurus baru DPD REI Jawa Timur periode 2020-2023.
Dalam menjalankan tugasnya, Soesilo Efendy didampingi Andi Rahmean Pohan sebagai Sekretaris DPD REI Jawa Timur, dan H Mochammad Ilyas sebagai Bendahara. Soesilo Efendy sendiri sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komisariat REI Sidoarjo selama 5 periode berturut-turut.
Dengan terpilihnya dirinya sebagai orang nomor satu di jajaran DPD REI Jawa Timur, Direktur Utama PT Panca Teja Sentana ini mengaku bersyukur dan berjanji untuk membawa DPD REI Jawa Timur lebih baik ke depannya.
“Saya berharap agar REI Jawa Timur ke depan dapat bersinergi secara solutif dengan pemerintah dan berkontribusi bagi masyarakat Jawa Timur. Kita dapat merumuskan persoalan-persoalan untuk memberikan masukan terhadap kebijakan tata ruang pengembangan kawasan kota baru di Jawa Timur,” jelasnya dalam siaran persnya.
Dikatakannya, di Kota Surabaya misalnya, REI Jawa Timur telah memberikan kontribusi bagi pemerintah setempat, dengan bermunculannya kawasan-kawasan baru yang sekarang sudah pesat sampai di wilayah Surabaya Barat. Selain itu, bukti nyata kepedulian REI Jawa Timur adalah terbangunnya underpass di kawasan Mayjen Sungkono untuk memecahkan konsentrasi kemacetan di wilayah Surabaya Barat, juga sumbangsih anggota REI Jawa Timur
Namun demikian, ulas Soesilo, dalam perjalanannya masih banyak masalah terhadap pembangunan real estat yang semakin kompleks. Mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi, persoalan perizinan, pertanahan, pembiayaan, infrastruktur, maupun persoalan tata ruang.
“Persoalan ini muncul di seluruh pengembang, bukan hanya pengembang yang berada di kota namun pengembang di daerah. Bukan juga hanya pengembang besar, tapi pengembang pemula pun juga mendapatkan masalah yang sama. Dari permasalahan yang komplek ini peran REI Jawa Timur perlu dimaksimalkan,” ujarnya.
Pihaknya pun optimis dengan adanya dukungan seluruh anggota, REI Jawa Timur dapat bersinergi untuk mengatasi kendala yang dihadapi, dengan harapan pengembang bisa lebih berkembang secara maksimal.
Ke depan, beberapa program yang akan dilakukannya bersama pengurus. Di antaranya dengan melakukan pendidikan dan pelatihan bagi anggota REI Jawa Timur secara periodik dan dilaksanakan di beberapa daerah atau komisariat, yang terkait pembiayaan, perpajakan, pertanahan, insfrastruktur, tata ruang, hukum dan perizinan.
“Kami juga akan membangun komunikasi dan menyinergikan antara pemerintah, perbankan, dan stakeholder lainnya guna menumbuhkan pengembang-pengembang pemula di daerah,” ujar Soesilo.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memodernisasi organisasi. Di antaranya dengan membangun kantor di setiap komisariat serta membangun opini strategis terkait kebijakan pembangunan perumahan di Jawa Timur.
“Saya bercita-cita untuk menjadikan REI Jawa Timur sebagai organisasi yang kembali kepada marwahnya yang guyub, rukun, penuh rasa kekeluargaan, sehingga REI Jawa Timur bisa bermanfaat bagi seluruh anggota serta dapat berperan aktif dalam pembangunan masyarakat Jawa Timur,” pungkasnya.(dan)