Batu, NEODEMOKRASI.COM, – Potensi bencana di Kota Batu cukup beragam. Di antaranya gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin puting beliung, maupun konflik sosial. Setidaknya sekitar 200 sekolah di Kota Batu memiliki potensi bencana, terutama longsor. Sehingga perlu memperbaiki sarana prasarana di sekolah.
Hal inilah yang mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menggelar Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMA Al Hikmah. Sekolah yang beralamat di Jalan Raya Arjuno, Dusun Sabrangbendo, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ini mendapat pelatihan SPAB selama dua hari, Rabu dan Kamis, 21-22 Februari 2024.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, kota ini memiliki 7 potensi ancaman bencana. Namun bencana longsor adalah yang paling dominan. “Indeks risiko bencana longsor berhasil diturunkan, namun jumlah kejadian longsor semakin meningkat,” katanya saat pembukaan SPAB.
Untuk meningkatkan kapasitas itulah, BPBD Kota Batu memiliki program Desa Tangguh Bencana, tempat wisata aman bencana, dan SPAB.
SPAB sendiri merupakan edukasi bencana terhadap warga sekolah. Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur menerjunkan tiga fasilitatornya, yakni Aslichatul Insiyah, Yan Aditya Putra, dan Vera Arida dalam SPAB di SMA Al Hikmah ini.
Kepala SMA dan Direktur Al-Hikmah Boarding Batu Edy Kuntjoro mengatakan, Kota Batu punya beragam potensi bencana. Di antaranya kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno, gempa, banjir bandang, dan angin puting beliung.
“SMA Al Hikmah harus memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Apalagi saat ini telah terjadi perubahan tata kelola lingkungan, sehingga mengakibatkan berkurangnya air tanah dan mata air di Kota Batu,” tukas Edy Kuntjoro.
SMA Al Hikmah berdiri di atas lahan seluas 23,5 hektare. Namun, kata Edy Kuntjoro, hanya sekitar 8 hektare saja yang telah terpakai. Dia berharap ada program penanaman pohon sebagai upaya memproduksi oksigen dan konservasi. Sehingga resapan air tanah bertambah dan dampak bencana yang ditimbulkan dapat diminimalisir.
Sedangkan Analis Bencana Muda BPBD Jawa Timur Dadang Iqwandy mengatakan, SMA Al Hikmah perlu SPAB untuk membangun ketangguhan. Tiga indikator kegiatan SPAB, yaitu terbentuknya Tim Siaga Bencana, SOP evakuasi bencana, serta mekanisme peringatan dini.
Sebanyak 100 orang yang meliputi guru, tenaga kependidikan, siswa, dan BPBD Kota Batu ikut dalam SPAB ini. Pelatihan diberikan dalam bentuk teori dan praktik simulasi menghadapi gempa bumi.
Peserta juga diberikan metode penyusunan dokumen kajian risiko, pemadaman kebakaran, bebat bidai korban luka, pembentukan Tim Siaga Bencana Sekolah (TSBS), games, serta edukasi lewat audio visual dan buku. bencana. Untuk meningatkan kapasitas menghadapi bencana, SMA Al Hikmah mendapatkan 2 rambu titik kumpul dan 40 rambu jalur evakuasi dari BPBD Jawa Timur.
Hadir dalam acara ini Sekretaris BPBD Jawa Timur Andhika Nurrahmad Sudigda, Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kota Malang dan Kota Batu Agus Hariyono, dan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu Gatot Noegroho.(dan)