Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Agung Mulyono mengaku bangga atas gelar doktor yang diraih oleh Ketua Umum Partai Demokrat yang sekaligus Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dalam Ujian Doktoral Terbuka di Universitas Airlangga (Unair), Senin (7/10).
“Alhamdulillah hari ini kita menyaksikan ujian terbuka Pak Menteri ATR/BPN, luar biasa. Selamat dan sukses, semua penyanggah dan penguji memberikan nilai cumlaude. Kami sebagai kader Demokrat sangat bangga,” kata Agung, dalam keterangannya, Selasa (8/10).
“Mudah-mudahan tidak lama lagi akan menjadi profesor. Dan semuanya mengakui luar biasa hasilnya. Artinya beliau sangat layak menyandang gelar doktor ini,” tambahnya.
Bendahara DPD Partai Demokrat Jawa Timur itu mengaku, keberhasilan AHY yang meraih predikat cumluade dalam ujian doktoral menjadi motivasi dan spirit kader Demokrat untuk tumbuh dan berkembang, serta menuntut ilmu setinggi-tingginya. “Mas AHY menjadi inspirator dan spirit bagi kader agar diikuti yang lain. Ini di Jawa Timur dan Indonesia menjadi role model dan semangat agar kita terus mengembangkan keilmuwan ke depannya,” tambah dokter yang terjun ke politik tersebut.
Wakil ketua Tim Pemenangan Provinsi (TPP) Khofifah-Emil itu berharap agar keberhasilan AHY dalam bidang politik dan akademis itu menjadi contoh bagi generasi muda untuk selalu berkembang dan memanfaatkan potensi dalam dirinya.
“Ilmu itu penting, sekolah itu penting. Tadi dikatakan politik dan akademis, politik tanpa akademis akan salah arah. Sebaliknya kalau akademisi tanpa politisi maka juga kurang lengkap. Artinya politisi sebaiknya dilengkapi dengan akademis,” tegas penasihat Tim Pemenangan Daerah (TPD) Banyuwangi Khofifah-Emil tersebut.
Sementara itu, di depan penguji, AHY menyampaikan orasi ilmiah tentang kepemimpinan transformasional dan orkestrasi sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai kunci utama untuk mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.
AHY menekankan bahwa perjalanan akademisnya selama menjalani studi doktoral tidak hanya memperkaya pengetahuannya tentang teori kepemimpinan dan manajemen SDM. Tetapi juga memberi wawasan baru tentang bagaimana konsep-konsep tersebut bisa diimplementasikan di dunia nyata, baik dalam ranah politik maupun pemerintahan.(dan)