Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Laboratorium Kebijakan Publik dan Manajemen Pelayanan Publik (MPP) Prodi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), kembali menyelenggarakan diskusi ilmiah dengan tema Pelayanan Publik Kota Delta.
Bertajuk Pelayanan Publik Kabupaten Sidoarjo Era Milenial Cepat, Tepat, dan Akurat, acara yang digelar di Mini Teater Lantai 5 GKB 3 Kampus 1 Umsida tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi Administrasi Publik semester dua serta asisten laboratorium Prodi Administrasi Publik.
Didasari atas peningkatan kualitas pelayanan publik pada era milenial membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, khususnya anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo sebagai perwakilan rakyat. Saat ini, baik di tingkat desa maupun kelurahan dituntut digital dan berkembang dalam bidang pelayanan publik yang cepat, tepat, dan akurat
Menurut Warih Andono selaku anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Pemkab Sidoarjo diharapkan mampu memberikan pelayanan yang baik, cepat, tepat, dan transparan.
Saat ini Sidoarjo memiliki banyak aplikasi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Seperti contoh (Sistem Pelayanan Rakyat Sidoarjo (Sipraja).
“Aplikasi tersebut berupa pelayanan berbasis online, website, dan android, yang mengakomodir segala pelayanan administrasi dan perizinan di kecamatan, desa, atau kelurahan sesuai pelimpahan kewenangan bupati kepada camat di Kabupaten Sidoarjo,” papar Warih saat memberikan materi di hadapan mahasiswa Umsida. Rabu (17/5)
Lebih lanjut, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sidoarjo tersebut mengatakan, Aplikasi Sipraja hadir untuk mempercepat layanan publik, memberikan kepuasan dan kepastian pelayanan, serta menghapus percaloan.
Pada akhir sesi, narasumber menyampaikan harapan pada para peserta untuk kritis dan adaptif terhadap urgensi pelayanan publik di Sidoarjo. Hal tersebut juga memerlukan kemampuan bagi setiap kapasitas diri para operator aplikasi.
“Diskusi sangat cair dengan narasumber yang luar biasa pula. Pelayanan publik diharapkan harus memperbaiki diri, digital, dan melahirkan ide-ide baru bukan malah hanya memperbaharui aplikasi saja,” kata Dosen Prodi Administrasi Publik Umsida Isnaini Rodiyah yang menjadi moderator pada kegiatan ini.
Selain itu, Dosen Prodi Administrasi Publik Ahmad Riyadh juga mengungkapkan apresiasinya atas kedatangan Warih Andono. Menurutnya, semakin dekat anggota dewan dengan mahasiswa tanpa ada batas seperti forum kali ini, maka semakin besar pula masalah pelayanan publik akan terselesaikan.
Masih dikatakan Riyadh, hal yang paling mendasar lainnya adalah karena mahasiswa punya daya kritis, gagasan, serta punya berbagai konsep penyelesaian solutif yang tentunya dengan idealisme serta independesi yang tinggi.
“Kedatangan Pak Warih menjawab segala keluh kesah mahasiswa tentang pelayanan publik di Kabupaten Sidoarjo. Rekomendasi dari diskusi ilmiah kali ini mewakili sebagian besar masyarakat. Semoga apirasi mahasiswa di forum ini bisa ditindaklanjuti,” tutup Ahmad Riyadh.
Beberapa peserta dari acara diskusi hebat ini memberikan aspirasi dengan menyampaikan hal-hal tersebut dalam acara diskusi tersebut.(dan)