Jombang, NEODEMOKRASI.COM – Muhammad Ponari Rahmatullah atau Ponari yang dulu terkenal dengan julukan dukun cilik, telah menikah. Ponari batu petir itu membangun rumah tangga dengan gadis pujaannya. Seperti apa sosok sang istri?
Ponari melabuhkan hatinya kepada Aminatus Zuroh (22), warga Dusun Sumbersari, Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Jombang. Usianya lebih tua satu tahun dibandingkan Ponari yang kini baru 21 tahun.
Zuroh merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Solikin (64) dan Nipah (64). Ponari dan Zuroh saling jatuh cinta saat mereka sama-sama bekerja di pabrik makanan ringan di Jalan Brigjen Kretarto, Kecamatan-Kabupaten Jombang pada Juli 2019.
Bisa dibilang, mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Di mata Ponari, Zuroh sosok gadis yang perhatian kepada dirinya. “Saya suka dengan Zuroh karena kesetiaannya, karena kebaikannya. Misalnya dia perhatian, sopan,” kata Ponari, Selasa (4/8).
Dua sejoli ini memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius setelah berpacaran sekitar 6 bulan. Keseriusan itu dibuktikan Ponari dengan meminang kekasihnya pada 11 Januari 2020.
Hubungan mereka berlanjut ke jenjang pernikahan pada Sabtu (1/8). Akad nikah digelar di rumah orang tua Zuroh dengan protokol kesehatan sekitar pukul 09.00 WIB.
Sementara, Zuroh mengaku jatuh hati dengan Ponari bukan karena ketenaran kekasihnya itu. Karena sosok Ponari sang ‘dukun cilik’ yang terkenal pada awal 2009 silam, baru diketahui setelah pacaran dengannya. Itu pun setelah dia diberi tahu teman-temannya.
“Karena anaknya pendiam, murah senyum. Sehingga baru kenal saya sudah merasa nyaman dengannya,” terangnya.
Kini Zuroh diminta suaminya menjadi ibu rumah tangga. Sehingga dia tidak lagi bekerja di pabrik makanan ringan, tempat yang mempertemukannya dengan Ponari.
Ponari dan Zuroh terpaksa menggelar akad nikah di tengah wabah Virus Corona. Karena hari bahagia mereka rupanya sudah direncanakan sejak awal tahun lalu sebelum Covid-19 mewabah. Saat bertunangan 11 Januari 2020, Ponari memang berencana menikahi Zuroh setelah Hari Raya Idul Adha.
Sehingga Ponari dan Zuroh harus menunda bulan madu mereka. Pasangan pengantin baru ini akan berbulan madu ke Kota Batu setelah wabah Covid-19 berakhir. Meski begitu, Ponari bahagia akhirnya bisa menikahi gadis pujaan hatinya. Dia kini tinggal di rumah istrinya untuk sementara waktu. Dia berencana mempunyai dua anak dari Zuroh.
Ponari menjadi terkenal dan dijuluki ‘dukun’ cilik dari Jombang pada awal 2009 silam. Ketenarannya itu berkat sebuah batu yang disebut batu petir. Batu sekepal tangan itu konon didapatkan Ponari dari petir yang menyambar pada suatu hari di bulan Januari 2009. Layaknya bocah kampung, hujan lebat saat itu Ponari asyik main air dengan teman-temannya.
Sebuah petir dengan suara luar biasa kerasnya menyambar di dekat bocah yang saat itu masih kelas 3 di SDN Balongsari I. Petir itu konon disertai jatuhnya batu yang nyaris mengenai kepala Ponari. Batu yang saat itu memancarkan cahaya biru dipungut olehnya.
Ternyata dengan ‘batu petir’ itu, anak pertama pasangan Kamsin (40) dan Mukaromah itu menjadi dukun cilik yang sangat terkenal. Berbagai penyakit konon bisa dia sembuhkan hanya dengan menyelupkan batu itu ke dalam air putih yang dibawa pasien. Sejak Februari 2009, ribuan orang datang ke rumah dukun cilik itu berharap kesembuhan.(dan)