Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Di tengah era globalisasi dan modernisasi, ada anggota Polri yang tetap profesional menjalankan tugasnya sembari mengajak anak-anak muda belajar kesenian.
Adalah Komisaris Polisi Samsul Hadi, kapolsek Gedangan, Polresta Sidoarjo. Jiwa seni budaya yang sudah mendarah daging sejak kecil di Ponorogo. Membuatnya begitu mendalami kesenian reog, campursari dan tari.
Setiap Rabu dan Jumat di Padepokan Singo Menggolo di Sidoarjo Kota, selalu didatangi orang dari berbagai usia. Padepokan ini dirintisnya sejak puluhan tahun lalu. Bahkan sempat berpindah-pindah tempat latihan.
“Kebanyakan yang datang berlatih reog, campursari, dan menari di padepokan kami adalah anak-anak muda. Bahkan sebagian dari mereka ada yang menetap di sini,” ujar Samsul Hadi, Selasa (11/10.)
Bapak tiga anak ini menjelaskan, sebagai anggota Polri dirinya merasa tertantang untuk terus menularkan nilai-nilai seni budaya bangsa Indonesia. Baginya, anak muda adalah generasi penerus perjuangan kekayaan bansga kita. Termasuk seni reog, campursari, tari, dan kesenian lainnya.
Selain itu, ia tidak ingin anak-anak muda terjebak dalam pengaruh kenakalan remaja dan modernisasi. “Dengan melakukan pendekatan humanis, mengajak anak-anak muda kami berharap dapat menyelamatkannya dari bahaya pengaruh kenakalan remaja,” ungkapnya.
Harapannya, setelah upaya yang dilakukan dalam pelestarian nilai-nilai seni budaya semakin di ujung senja nanti, akan terlahir pemuda-pemuda pejuang seni budaya. Bahkan di tempatnya berdinas pun, baik di Polsek Gedangan dan Polresta Sidoarjo, Kompol Samsul Hadi juga sering kali mengajak anggota-anggota Polri ikut berlatih.
Hal ini tak lepas dari dukungan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro, yang selalu memotivasi anggota yang berbakat di berbagai bidang. Seperti halnya dalam pelestarian seni budaya Tanah Air.
Kompol Samsul Hadi dalam melakukan pendekatan budaya ke anak muda, dengan cara sosialisasi ke pihak-pihak sekolah dan orang tua. Bahkan sampai turun ke jalanan menemui anak muda untuk berlatih kesenian di padepokan miliknya.
Seperti diakui Supri, anak jalanan yang kini menjadi anggota Padepokan Singo Menggolo. “Awal kenal Pak Samsul sempat takut karena dinas di kepolisian. Namun ketakutan saya berbanding terbalik. Ternyata begitu akrab layaknya keluarga. Lalu kami diajak main ke tempat latihan, dengan sabar dikenalkan kesenian reog. Syukurlah sampai sekarang kami diperlakukan seperti keluarga untuk berkesenian,” paparnya.
Supri dan sejumlah anak muda di tempat Kompol Samsul Hadi terlihat begitu senang. Mereka terselamatkan dari bahaya pengaruh narkoba dan sebagainya. Menatap ke depan, dengan belajar kesenian dan mencari peluang mata pencaharian, kini mereka jalani melalui bimbingan Kompol Samsul Hadi, sang polisi pelestari budaya.(dan)