Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Upaya percepatan, penanganan, pemulihan kesejahteraan bagi terdampak Covid-19 di Kota Mojokerto terus dilakukan oleh pemerintah daerah. Melalui Kampung Pangan, Walikota Mojokerto Ika Puspitasari menerima bantuan pupuk dari PT Petrokimia Gresik, Selasa (19/5).
Sedikitnya 50 ton pupuk organik dan cair, diberikan kepada warga Kota Mojokerto yang telah terdaftar dalam Klinik Pangan dibawah binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Program ini merupakan gagasan baru Pemerintah Kota Mojokerto untuk melahirkan kampung-kampung mandiri yang berdaya saing dalam meningkatkan kesejahteraan.
“Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 saat ini, bantuan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kami terus berupaya menyejahterakan masyarakat, melalui program ketahanan pangan. Kampung mapan ini, merupakan bentuk kemandirian pangan dalam upaya pemulihan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19,” jelas Ning Ita, sapaan akrab walikota.
Dihadapan Direktur Utama PT Petrokimia Rahmat Pribadi, Direktur SDM Dwi Ary Purnomo, dan Direktur Teknik Arif Fauzan, Ning Ita menjelaskan pentingnya kampung mapan bagi warga terdampak dalam pemulihan kesejahteraan di tengah pandemi Covid-19. Kampung mapan bertujuan untuk mengenalkan dan memperluas pengetahuan warga dalam sektor pertanian dan perternakan terpadu dan berkelanjutan.
“Selain untuk menambah wawasan, pemberdayaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan keahlian warga di bidang pertanian, peternakan dan perdagangan. Melalui kemandirian ini, kami berharap ada dampak positif yang menyertainya, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, berbagai sarana komunikasi telah disediakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto terkait bantuan sosial demi menjaga kelancaran pelaksanaan kebijakan tersebut. Untuk itu, semuanya membutuhkan proses dan kerja sama dari berbagai pihak agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dan pengetahuan informasi yang komperhensif terhadap kebijakan bantuan pemerintah agar tidak memicu kesalahpahaman, baik secara vertikal (pemerintah) maupun horizontal (antar masyarakat),” ungkapnya.
Ning Ita juga ingin mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama mentaati dan mematuhi anjuran pememerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.(dan)