Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – PT Petrokimia Gresik melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Perkebunan Nusantara XI, agroindustri gula. Kegiatan tersebut untuk program agro solution, di Kantor Pusat PTPN XI Surabaya, Rabu (2/6).
Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, kemitraan program agro solution yang dilaksanakan oleh kedua perusahaan bertujuan untuk menciptakan ekosistem pertanian berkelanjutan dan terintegrasi. Hal ini melibatkan berbagai stakeholders terkait di bidang usaha pertanian yang saat ini masih berjalan sendiri-sendiri.
“Selain itu, program agro solution juga bertujuan mendukung program pemerintah untuk membantu peningkatan pendapatan dan kesejehtaraan petani tebu serta mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional dan khususnya gula,” jelas dia.
Dalam pelaksanaan kerja sama tersebut, PT Petrokimia Gresik akan memberikan dukungan berupa pendampingan intensif kepada petani dalam kegiatan budi daya tanaman tebu. Serta jaminan pasokan sarana produksi, yaitu pupuk nonsubsidi dan pestisida berkualitas.
Sedangkan PTPN XI akan berperan dalam memfasilitasi permodalan petani tebu melalui kredit perbankan. Serta menampung hasil hasil panen tebu petani melalui skema kemitraan di masing-masing pabrik gula (PG).
Direktur PTPN XI R Tulus Panduwijaja menampaikan, PTPN XI mendorong upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mitra petani tebu melalui peningkatan produktivitas usaha tani dengan praktik budi daya pertanian unggul atau best practice.
“Karena salah satu penyebab menurunnya minat petani untuk menanam tebu adalah nilai ekonomis komoditas tebu,” terang dia, usai penandatanganan nota kesepahaman tersebut.
Salah satu upayanya adalah bersinergi dengan PT Petrokimia Gresik sebagai agroindustri pupuk untuk bersama-sama meningkatkan produktivitas. Di antaranya melalui beberapa fasilitas yang disediakan melalui program agro solution.
PTPN XI memiliki mitra petani tebu yang dalam aktivitasnya menggunakan pupuk untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas. Saat ini PTPN XI telah memulai aktivitas giling tahun 2021. Di antaranya Pabrik Gula (PG) Poerwodadie, Redjosarie, Pagottan, Kedawoeng, Wonolangan, Djatiroto, Semboro, Wringinanom, dan Pradjekan. Sedangkan target gula yang diproduksi tahun ini sebesar 304 ribu ton. Sementara, realisasi produksi tahun 2020 sebesar 290 ribu ton. (dan)