Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Seorang pelaku pencurian meregang nyawa usai dihakimi warga di Jalan Manyar Sabrangan (Mleto) Gang 3, Mulyorejo, Surabaya, Senin (4/11) pukul 03.30 WIB. Pelaku tertangkap warga setelah kepergok sedang mencuri sepeda angin Panti Asuhan Maslahatul Ummah.
Setelah kepergok, kedua tangan pelaku diikat mengunakan tali dengan posisi tanggan di belakang. Bukan hanya itu. Warga merasa geram kepada pelaku yang berusia sekitar 40 tahun. Pasalnya, saat diinterogasi tentang alamat rumahnya, pelaku tidak memberikan jawaban sebenarnya.
“Setelah tertangkap, warga tanya kepada pelaku, dirinya melakukan aksinya dengan siapa? Dijawab sendiri. Kemudian ditanya rumahnya mana. Nah, maling ini berubah-ubah jawabanya. Pertama mengaku warga Manyar Sabrangan, lalu berubah tempat tinggal di Semolowaru, dan berubah lagi warga Pandaan Pasuruan. Hal ini akhirnya warga geram dan memukulnya,” ujar Toni, salah satu warga, Senin (4/11).
Aksi pencurian bermula pelaku mencuri sepeda pancal yang berada di Panti Asuhan Maslahatul Ummah. Sepeda pancal berhasil dikuasai pelaku. Namun karena kepergok warga, akhirnya sepeda hasil pencurian dibuang oleh pelaku.
Selama melarikan diri ternyata fisik pelaku tidak menunjang, sehingga dirinya kembali mencuri sepeda pancal searah pelarian. Sepeda pancal yang kebetulan diparkir di tepi Jalan Manyar Kertoarjo milik Indiana spontan diambil. Tujuannya untuk melarikan diri lebih cepat.
Tapi apes yang dialami pelaku. Selama melarikan diri ternyata akses jalan yang dipilihnya adalah jalan kampung yang mempunyai gang buntu. Jalan penghubung antara Jalan Manyar Kertoarjo dengan Jalan Manyar Sabrangan tidak bisa dilewati (buntu). Tak pelak pelaku pencurian ini akhirnya dihakimi warga hingga tewas.
Kapolsek Mulyorejo Kompol Aspul Bhakti mengatakan, pihaknya mengevakuasi pelaku untuk dibawah ke RS Bhayangkara Polda Jatim. Selama pemeriksaan, pihak kepolisian melakukan scan sidik jari pelaku untuk mencari identitasnya.
“Jadi pelaku yang tewas dihajar dan hakimi warga itu tidak mempunyai identitas. Sehingga kita lakukan pencarian identitasnya. Selama pencarian identitas pelaku kami di-back up oleh Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya,” ujar Aspul Bhakti, Senin (4/11).
Polisi akan melakukan otopsi kepada jenazah. Bila pelaku tidak mempunyai sanak keluarga,nantinya akan dimakamkan di tempat pemakaman jenazah tanpa identitas (Mr X).
“Selain mengungkap identitas, kami lakukan otopsi guna mencari penyebab tewasnya pelaku ini. Apakah karena dihakimi massa atau ada riwayat sakit lainnya. Namun, dengan kejadian ini kami mengimbau kepada masyarakat janganlah bermain hakim sendiri. Apapun ditemukan aksi kriminalitas, serahkan kepada kami. Kami akan proses sesuai hukum yang ada,” tutup Aspul Bhakti.(dan)