Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Kota Surabaya masih terus melakukan pembenahan, baik dari segi infrastruktur, pelayanan, fasilitas umum, keamanan, hingga objek pariwisata. Upaya tersebut terus dilakukan di sepanjang tahun 2024 oleh Pemkot Surabaya, agar masyarakat merasa aman dan nyaman tinggal atau saat berkunjung ke Kota Pahlawan.
“Semoga fasilitas ini membawa manfaat besar bagi seluruh masyarakat. Wisata Kota Lama bisa, Jembatan Suroboyo dengan Pesona Laser Air Mancurnya juga bisa. Kita akan terus berbenah, saya pastikan pertunjukan Pesona Laser Air Mancur di Surabaya tidak kalah dengan yang ada di Pulau Sentosa, Singapura,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi .
Salah satu pembenahan besar yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya di tahun 2024 ini adalah di sektor pariwisata. Di awal tahun, pemkot melakukan penataan kawasan Kota Lama di bagian Zona Arab. Penataan yang dilakukan yakni memindahkan Rumah Potong Hewan (RPH) Babi Pegirian yang berada di kawasan wisata religi Ampel.
RPH babi yang berada di Jalan Pegirian itu, kini diubah menjadi Sentra Wisata Kuliner (SWK) Serambi Ampel. Tempat tersebut kini menjadi pusat kulineran bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata religi Ampel.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dibukanya Serambi Ampel adalah sebagai langkah awal Pemkot Surabaya melakukan penataan kawasan Kota Lama bagian Zona Eropa. Kawasan ini, akan terkoneksi satu sama lain dengan fasilitas yang berada di kawasan wisata religi Ampel.
Di kawasan Zona Eropa, pemkot melakukan penataan besar-besaran, mulai dari pengecatan gedung, pemberian ornamen, monumen mobil Jenderal A.W.S Mallaby, hingga penataan stand UMKM. Setelah dilakukan penataan, kawasan ini akhirnya resmi dibuka oleh Wali Kota Eri Cahyadi bersama Wakil Wali Kota Armuji pada Grand Launching Kota Lama pada 3 Mei 2024 lalu.
“Wisata Kota Lama ini bukan hanya sebagai destinasi wisata. Akan tetapi juga sebagai pengingat, untuk selalu menjaga nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Surabaya. Ingatlah, Bung Karno selalu mengatakan “Jas Merah (Jangan Sekali-sekali Melupakan Sejarah),” ungkap Eri, Senin (30/12).
Tidak berhenti di situ saja, pemkot melanjutkan pengembangan tempat wisata lainnya, yaitu Surabaya Expo Center (SBEC). Pengembangan SBEC itu dilakukan di kawasan eks THR-TRS.
Kawasan itu sempat terbengkalai selama bertahun-tahun, kini lahan eks THR-TRS itu disulap menjadi pusat hiburan masyarakat. Area seluas 2,7 hektar itu kini bisa digunakan sebagai tempat konser musik, pameran, hingga even berskala besar lainnya.
Setelah itu, pemkot melakukan kembali pengembangan sarana pariwisata lainnya, yaitu pembangunan tunnel yang menghubungkan antara Terminal Joyoboyo Intermoda (TIJ) dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Terowongan sepanjang 172 meter itu dibangun menjelang akhir tahun 2024. Tujuannya, adalah untuk menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke KBS.
Ia menjelaskan, tunnel TIJ-KBS dirancang untuk mempermudah akses bagi pengunjung yang hendak menuju ke KBS. Baik bagi pengunjung yang menggunakan moda transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Ketika wisatawan ingin berkunjung ke KBS, cukup memarkirkan kendaraannya di TIJ kemudian berjalan kaki melalui tunnel ke KBS.
Di penghujung akhir 2024, pemkot kembali melakukan gebrakan di bidang pariwisata. Pada Minggu (29/12) lalu, Wali Kota Eri baru saja meresmikan Pesona Air Mancur di Jembatan Suroboyo.
Pesona Laser Air Mancur ini menampilkan pertunjukan yang lebih memukau dengan menggunakan teknologi video mapping. Video mapping itu dipancarkan ke atas air mancur, dengan perpaduan antara seni, teknologi, dan budaya lokal. Pertunjukan ini tidak hanya menjadi hiburan, akan tetapi juga sebagai media hiburan untuk memperkenalkan keindahan dan nilai-nilai Kota Surabaya.(dan)