Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Pemkab Sidoarjo mempercepat proses pelebaran jalan pertigaan Bangah-Aloha Gedangan, untuk memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut yang menjadi salah satu titik rawan kemacetan. Pelebaran jalan ini nantinya akan memanfaatkan lahan milik TNI AL yang saat ini disewakan untuk berdagang.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mengatakan, saat ini proses pembebasan lahan untuk pelebaran jalan tersebut sedang diselesaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM-SDA) berkoordinasi dengan TNI AL.
“Lahan yang rencananya akan digunakan untuk pelebaran jalan saat ini adalah milik TNI AL dan kami sudah berkomunikasi intensif terkait rencana ini. Tercatat ada 52 bangunan yang menyewa lahan tersebut. Kami akan meminta izin TNI AL untuk mengosongkan lahan tersebut dan nantinya akan kami lakukan pelebaran jalannya,” cetus Bupati Muhdlor, Selasa (15/2).
Diketahui, proyek pelebaran jalan pertigaan Bangah ini tidak masuk dalam rencana pembangunan Fly Over Aloha-Juanda. Meski demikian, pelebaran jalan ini menjadi penting untuk memperlancar akses keluar masuk kendaraan.
“Pembebasan lahan pelebaran pertigaan jalan Bangah ini murni inisiatif pemkab. Ini di luar proyek nasional Flyover ALoha. Tahun ini kita kebut pembebasan lahannya supaya bisa segera dibangun pelebaran jalannya dan kemacetan di sana bisa segera terurai,” jelasnya.
Saat ini, lebar jalan di wilayah pertigaan tersebut hanya 7 meter karena terhalang bangunan warung dan pertokoan. Ukuran yang terlalu sempit jika dibandingkan dengan volumen kendaraan yang lewat.
Selama ini di pertigaan Jalan Bangah menjadi titik penyebab kemacetan, pada saat pagi jam masuk kerja dan sore hari pada saat jam pulang kerja. Setelah dilakukan pembebasan, lebar jalan nanti akan bertambah jadi 10-12 meter.
Plt Kepala Dinas PU BM-SDA Sidoarjo Dwi Eko Saptono menjelaskan, saat ini pemkab sudah mengirim surat ke TNI AL selaku pemilik lahan. Setelah proses administrasi pembebasan lahan selesai, TNI AL akan membantu penertiban bangunan. (dan)