Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Mengantisipasi dan mencegah persebaran Virus Corona atau Covid-19, Pemkot Surabaya menyebarkan surat edaran kepada seluruh pengurus masjid dan musala di berbagai titik Kota Pahlawan. Surat edaran tersebut, berupa imbauan agar meningkatkan sanitasi masjid atau musala untuk mengantisipasi Virus Corona.
Di antaranya, yakni dengan cara rutin membersihkan lantai tempat ibadah secara teratur dengan cairan disinfektan. Selain itu, pengurus tempat ibadah juga diimbau agar menyiapkan sabun antiseptic atau hand sanitizer di toilet area tempat ibadah.
Selain itu, juga mengimbau jamaah agar membawa sajadah, saputangan atau kain bersih sendiri sebagai alas sujud masing-masing.
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya, Muhammad Munif mengatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Pemkot Surabaya mencegah persebaran Covid-19. Khususnya, di lingkungan masjid, musala atau tempat ibadah lainnya.
“MUI Surabaya kurang lebih 10 hari sudah mengumumkan, pertama agar menjaga kebersihan masjid, toilet masjid, ruang utama imam dan lain-lain. Karena ini sebuah virus yang tidak diketahui,” kata Munif, Selasa (17/3).
Beberapa kebijakan lain yang telah diambil salah satunya adalah mengimbau para pengurus masjid dan musala agar rutin membersihkan karpet atau alas salat. “Kebijakan itu sudah kita ambil, karpet harus dilipat dan dipel, dibersihkan untuk mencegah virus itu dan ikhtiar kita secara maksimal,” ujarnya.
Menurutnya, terdapat 1.830 masjid yang tersebar di seluruh titik Kota Surabaya. Namun begitu, pihaknya memastikan, bahwa para pengurus Masjid sebelumnya telah menyadari hal itu.
Apalagi, sebentar lagi menyambut bulan suci Ramadan. “Kalau kebersihan masjid setiap hari kita bersihkan, terutama saat hari Jumat. Apalagi ini kan menjelang bulan suci Ramadan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Iman Krestian, memastikan sudah memasang 140 wastafel portable sejak awal bulan lalu. Fasilitas cuci tangan itu dipasang di sekolah-sekolah, gedung pemerintahan, taman, Sentra Wisata Kuliner (SWK) dan pasar-pasar, serta di berbagai fasilitas umum lainnya yang ada di Kota Surabaya.
“Di sekolah kami sudah memasang 59 unit, gedung pemerintahan 30 unit, taman 9 unit, SWK dan pasar 24 unit, fasilitas umum lainnya 18 unit. Total sudah 140 unit yang kami pasang,” paparnya.
Ia juga memastikan bahwa jumlah pemasangan wastafel portable ini akan terus bertambah. Iman juga memastikan, pihaknya akan terus mencari tempat strategis lain agar warga Surabaya membiasakan cuci tangan sesering mungkin di mana pun dan kapanpun mereka berada.
Bahkan dalam sehari, petugas dari DPRKP-CKTR bisa memasang lebih dari 10 unit wastafel. “Proses pengerjaannya cepat karena portable. Hanya memasang selang dan pipa saja. Kemudian diarahkan ke saluran air terdekat,” ujar dia.
Nantinya, wastafel ini akan dipasang secara permanen untuk titik-titik lokasi strategis sehingga bisa berjangka panjang dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap agar warga bisa menjaga diri masing-masing melalui cara yang paling sederhana seperti cuci tangan. (jee)