Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Minarak Brantas Gas Inc (MBGI) sigap menangani kebocoran pipa gas di dekat lahan pengeboran sumur TGA 5 (Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo). Hal ini merupakan bentuk komitmen Minarak Brantas Gas untuk tidak membuat resah warga sekitar, Sabtu (11/7).
Minarak Brantas Gas sendiri membantah terjadinya ledakan keras dalam peristiwa ini. Faktanya, tidak ada ledakan sama sekali dalam kebocoran pipa gas tersebut.
Menurut Public Relation Manager Minarak Brantas Gas, Arief Setyo Widodo, pada hari Jumat (10/7), pukul 14.00 WIB, pihaknya menerima telepon dari salah satu operator. Kemudian operator produksi mengecek flowrate di GFC Control Room, dan rate mengalami penurunan.
Pukul 14.15 WIB chief production memerintahkan operator ke lokasi kebocoran untuk memastikan bahwa area kebocoran benar berasal dari TGA 5. Hal ini pun dikoordinasikan dengan supervisor production.
Pukul 14.20 WIB operator melaporkan bahwa benar kebocoran berasal dari TGA 5 ke chief production, dan langsung memerintahkan operator plant untuk mematikan sumur TGA 5 dengan menutup wing valve. Chief production meneruskan laporan ke supervisor.
Kemudian dilakukan penyesuaian gas rate dan menghubungi pelanggan. Chief dan supervisor produksi melakukan komunikasi dengan buyer untuk penyesuaian distribusi gas.
Jumat sore pukul 14.50 WIB, Minarak Brantas Gas melakukan penanganan crude yang ada di sungai. Chief dan supervisor meminta operator melakukan pembersihan crude atau minyak yang keluar dari kebocoran pipa di sungai.
“Minarak Brantas Gas dengan sigap mengatasi kebocoran pipa gas ini, dan kebocoran gas sudah dapat diatasi dengan baik sejak Jumat sore,” ujar Arief.
Minarak Brantas Gas akan terus memastikan keamanan di setiap lokasi sumur migasnya.(dan)