Kediri.NEODEMOKRASI.COM. Rangkaian reses yang digelar Sri Hartatik, anggota Komisi D, DPRD Jatim dari Fraksi Golkar di Pondok LDII Nurul Azzzah, di desa Balong jeruk, Kecamatan Kunjang, Kediri, berlangsung sukses.. Seperti reses sebelum sebelumnya yang digelar di wilayah yang lain, reses kali ini juga dipadati warga. Acara yang sedianya disiapkan untuk 150 warga ternyata membengkak hingga 250 orang. Acara digelar di 2 lokasi di aula dan ditenda yang dipasang di depan ponodk. Warga antusias mengikuti acara sejak awal sampai akhir. Mereka juga terlibat interaktif dalam diskusi terkait penyampaian problem masyarakat terkini yang sedang dihadapi di wilayah desa tersebut.
Bagaimana mencetak generasi muda unggulan, berakhak, berbudi luhur dan memliki karakter yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWTm menjadi konsen utama para orangtua. Tdak sekedar beriman tetapi juga memiliki pendidikan mumpuni, bermartabat, memilikii kecerdasan sosial dan sensitifitas lingkungan yang tinggi terhadap sesamanya, adalah beberapa kriteria yang ingin diwujutkan dalam membentuk generasi muda yang akan meneruskan estafet pembangunan dan kepemimpinan nasional di masa yang akan datang. Untuk itu pendidkan yang tepat sejak dini, menjadi keniscayaan. Beberapa hal ini dipaparkan sebagai rangkaian acara yang dikemas di acara reses tersebut.
Untuk mewujutkan pendidikan anak yang terbaik tidak hanya faktor lembaga pendidikannya semata. Namun juga faktor kualitas para pendidiknya. Untuk mendapatkan pendidik yang baik lembaga pendidikan harus mampu memberikan tunjangan kesejahteraan yang layak. Karena peran dan fungsinya dalam menghasilkan anak didik yang baik, maka sejatinya, pendidik pendidik berkualitas yang memiliki keahlian dalam pendidikan agama, sangat diperlukan. Tentu kompetensi yang dibutuhkan harus dibarengi dengan kompensasi kesejahteraan yang layak. Kualitas pendidikan bisa dihasilkan dari beberapa faktor, , selain ketersedaan sarana prasarasa penunjang proses pembelajaran yang baik, metode pengajaran yang bagus, dan kualitas kurikulum yang selalu update mengacu pada kebutuhan zaman. Juga kesejahteraan para pendidiknya. Maka sudah selayaknya lembaga pendidikan bisa menghargai para pendidik secara layak dan pantas.
Problem berikutnya yang dikeluahkan masyarakat adalah kasus pencemaran sungai Batan akibat pembuangan limbah pabrik tekstil dan peternakan unggas di desa Pohblembem, Kecamatan Badas yang harus segera dicarikan solusiya. Pembuangan limbah ke sungai ini sudah lama terjadi tetapi belum ada penanganan serius. Saat ini aliran sungai yang membawa llimbah mengalir ke 3 kecamatan yakni, Badas, Kunang dan Purwosari. Kalau dibiarkan terlalu lama tidak hanya merusak lingkungan dan habitat air sungai, tetapi juga merusak kesehatan warga yang memanfaatkan air sungai.
Volume sampah yang cukup besar yang dihasilkan daerah setiap harinya juga menjadi masalah yang butuh penanganan cepat. Agar tidak terus menumpuk dan memenuhi lahan desa, maka butuh penanganan yang tepat. Untuk alasan inilah, warga masyarakat mengusujkan pengadaan mesin pengelolaan sampah. Selain berfungsi untuk menghancurkan berbagai jenis sampah organik , mesin sampah juga bisa mengolahnya untuk dimanfaatkan menjadi i pupuk kompos.
“ Bagaimanapun, kondisi pencemaran air sungai dan lingkungan ini tak bisa terus dibiarkan. Karena dampak negatifnya bagi lingkungan, terutama manusia. Untuk itu kami akan mengupayakan untuk membantu mencarikan solusinya, tentunya tidak bisa serta merta, karena sy harus mengkomunikasikan persoalan ini dengan beberapa pihak yang terkait. Termasuk membahas masalah ini di komisi saya, Komisi D, DPRD Jatim, agar ada tindakan lebih lanjut” jelas mantan bendaraha DPP HPK Kosgoro 1957 ini (nora)