Neo-Demokrasi
Jatim

Mahasiswa ITS Gagas Nukertrash, Aplikasi Tukar Sampah

Anisa Tri Okweningtyas menunjukkan prototype dari aplikasi Nukertrash hasil gagasannya.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Pandemi dan karantina tidak membuat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhenti untuk menorehkan prestasi dengan karyanya yang inovatif. Kali ini, seorang mahasiswa Departemen Statistika Bisnis ITS berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) bertema Upaya Konservasi Lingkungan di Era New Normal yang diadakan oleh Dinas Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) Kebumen, beberapa waktu lalu.

Ialah Anisa Tri Okweningtyas, peraih juara 3 dari tujuh KTI yang berhasil memasuki babak final dalam ajang tersebut. Berawal dari semakin meningkatnya jumlah sampah yang dibuang begitu saja ke tempat penampungan sementara (TPS) dan tempat pembuangan akhir (TPA), Anisa menggagas sebuah aplikasi bernama Nukertrash yang akan berfungsi sebagai media penukaran sampah oleh masyarakat.

Dengan adanya pandemi ini pun, semakin banyak orang yang membeli makanan dengan cara takeaway sehingga jumlah sampah semakin meningkat. Mengingat semua orang melakukan work from home (WFH) pula, tidak banyak orang yang memberikan usaha lebih besar dalam penanganan sampah.

“Karena sedang pandemi, kita memikirkan bagaimana caranya supaya tetap menjalankan upaya konservasi lingkungan dengan tetap social distancing,” ungkap Anisa, Selasa (22/9).

Selain permasalahan tersebut, tambah Anisa, agar dapat didaur ulang sampah haruslah dipilah berdasarkan kategori-kategorinya. “Selain itu, tercampurnya berbagai jenis sampah yang berada di TPS dan TPA membuatnya sulit untuk didaur ulang ataupun dimanfaatkan sesuai kategorinya,” jelasnya.

Sebelum dapat memanfaatkan aplikasi ini, Anisa menjelaskan bahwa pengguna harus membuat akun terlebih dahulu. Kemudian setelah membuat akun, pengguna dapat memilih sampah apa yang diinginkan dari menu katalog yang tersedia di aplikasi. Pembayaran pun dapat dilakukan dengan metode cash, sampah, ataupun sedekah.

“Pengguna juga dapat memilih dari mana lokasi sampah yang diinginkan, apabila terlalu jauh maka bisa dikirimkan menggunakan ekspedisi. Jika dekat bisa dilakukan cash on delivery (COD),” terang mahasiswi asal Kebumen ini.

Tak hanya itu, aplikasi ini juga memiliki fitur unik yang bisa digunakan untuk mengedukasi masyarakat. Nukertrash memiliki fitur explore yang berisi penjelasan mengenai cara mengelola sampah berdasarkan jenisnya. “Jadi, tidak hanya bisa membantu perekonomian masyarakat dan melestarikan lingkungan, tapi juga bisa mengedukasi masyarakat,” tutur Anisa.

Dalam penggunaannya, kata gadis kelahiran 1999 ini, aplikasi tersebut akan bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Semua orang dengan berbagai kepentingan mulai dari ibu rumah tangga, instansi, hingga rumah makan bisa menggunakan Nukertrash sebagai media pertukaran sampahnya.

Ke depannya, mahasiswi angkatan 2018 ini berharap agar gagasan aplikasi Nukertrash dalam KTI-nya ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan langsung mengingat besarnya manfaat dari aplikasi ini. “Karena dari lomba-lomba sebelumnya langsung diterapkan, saya harap (aplikasi) ini juga bisa diterapkan oleh Dinas Perkim LH Kebumen,” ujarnya penuh harap.(dan)

Related posts

Bank Jatim Jajaki Kerja Sama KUB dengan Bank Banten, Tawarkan Konsep KUB Fully Protection Growing Together

neodemokrasi

Bupati Ikfina Dorong Pemulihan Ekonomi dan Penyerapan APBD 2021

Rizki

Irjen Kemenkumham Beri Suntikan Motivasi di Tengah Pandemi

Rizki