Neo-Demokrasi
Headline Jatim Kesra

Libatkan SRPB Jatim, Pemkot Mojokerto Gelar Sosialisasi kepada Relawan

Kegiatan sosialisasi kepada relawan di Pendapa Rumah Rakyat Kota Mojokerto dibuka oleh Wali Kota Ika Puspitasari.

Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Pemkot Mojokerto menggelar Sosialisasi Pentingnya Peran dan Fungsi Relawan dalam Penanggulangan Bencana. Kegiatan ini digelar di Pendapa Rumah Rakyat Kota Mojokerto, Kamis (3/6).

Acara ini dihadiri oleh sekitar 80 orang dari 12 organisasi relawan yang ada di Kota Mojokerto. Di antaranya BP 13.35 Pramuka Kota Mojokerto, Orari, PMI, Tagana, KRI, Relawan Birunya Cinta (RBC), dan lain-lain.

Dalam acara ini, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim Gatot Soebroto dan Koordinator Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim Dian Harmuningsih menjadi narasumbernya.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari membuka acara tersebut didampingi oleh Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono. Menurut Ning Ita, panggilan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, acara ini sebagai upaya pemerintah untuk peningkatan koordinasi dengan para relawan.

“Saya sendiri juga relawan. Hanya saja sekarang baju kita berbeda. Saya dulu berangkatnya dari LPBI-NU. Sebagai relawan, saya paham bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama,” ungkap Ning Ita.

Menurut wali kota, Kota Mojokerto, hanya memiliki tiga ancaman bencana. Termasuk banjir dan cuaca ekstrem. Namun jangan lupa, meski gempa di daerah lain, bisa saja kita menjadi korban terdampak. Contohnya saat gempa ada di Malang, namun dampaknya sampai ke Lumajang. “Untuk itu, kita di Kota Mojokerto perlu waspada dan siap siaga,” imbuh Ning Ita.

Dalam acara sosialisasi tersebut, salah satu peserta menanyakan tentang adanya jaminan atau asuransi keselamatan. Siapa yang bertanggung jawab. Hal ini mengingat relawan bekerja atas panggilan hati nurani masing-masing.(dan)

 

Related posts

289 Calon Taruna Akpol Jalani Tes Kesamaptaan

Rizki

Peugeot Inception Concept Kolaborasi dengan Desainer Emeric Tchatchoua

Rizki

Pupuk Langka dan Mahal, Petani Mengadu ke Dewan

Rizki