Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Unit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim tembak mati pelaku curanmor. Unit yang dipimpin oleh Kasubdit III Jatanras AKBP Abaridil Jumhur menembak mati pelaku berinisial S (28), warga Pasuruan, Rabu (13/11).
Sementara satu pelaku lain berhasil kabur saat proses penangkapan. Tindakan tegas dan terukur yang dilakukan oleh S dikarenakan tersangka berupaya menyerang dengan melempar bom jenis bondet ke anggota kepolisian.
Hal itu diutrakan ole AKBP Abaridil Jumhur, “Jadi malam ini, kami melakukan tindakan tegas, keras dan terukur kepada pelaku S,” ujarnya saat ditemui di Kamar Mayat RS Bhayangkara, Rabu (13/11).
“Kami terpaksa melakukan upaya diskresi kepolisian itu, karena pelaku melakukan perlawanan yang dinilai membahayakan anggota saat penangkapan. Tersangka ini melempar anggota dengan bom sejenis bondet,” imbuh Jumhur.
Pengungkapan kasus ini adalah pengembangan terhadap hasil penangkapan tiga tersangka sebelumnya. Ada tiga tersangka sebelumnya berinisial HL, BW dan SBR semuanya warga Pasuruan dan telah ditangkap 2 hari yang lalu. Dari penyidikan dan pemeriksaan akhirnya terungkap, identitas yang mengarah ke tersangka S.
“Jadi kemarin itu kami baru mengamankan tiga pelaku curanmor. Dari keterangan yang berhasil kami himpun, muncul nama S yang kemudian kami masukkan Daftar Pencaraian Orang (DPO),” tegas Jumhur.
Bermodal informasi itu, petugas berhasil mengidentifikasi keberadaan tersangka di daerah Waru, Sidoarjo. “Sejak sore kemarin, Selasa (12/11), kami intai dia. Hingga dini hari kami berhasil amankan yang bersangkutan,” tambah Jumhur.
Selama tindakan tegas terukur pada tersangka S, pihak Jatanras Polda Jatim menemukan barang bukti sebuah peledak bondet yang dilemparkan kepada polisi saat akan ditangkap. Juga kunci Y yanh dipergunakan untuk aksi curanmor.
AKBP Abaridil Jumhur adalah seorang perwira yang telah malang melintang dalam memberantas kejahatan jalanan. Sudah beberapa kali pelaku kejahatan jalanan ambruk terkena timah panas sejak bertugas di Polwiltabes Surabaya (sekarang Polrestabes Surabaya) hingga Polda Jatim. “Intinya kemarin kita terpaksa melakukan penembakan karena ada unsur membahayakan terhadap anggota polisi yang akan menangkapnya,” tutup Abaridil Jumhur.(dan)