Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Busana Nusantara sangat beragam dan punya motif sangat banyak. Salah satunya adalah batik yang menjadi busana kebanggaan Indonesia.
Pemberian edukasi terhadap busana Nusantara tak hanya menyasar kalangan dewasa saja. Anak-anak pun harus diberikan edukasi agar bisa mewarisi kebudayaan adiluhung bangsa Indonesia.
Upaya inilah yang dilakukan oleh Komunitas Busana Nusantara (KBN). Komunitas ini memilih anak-anak usia dini untuk diajari membatik. Tujuannya agar warisan budaya ini tetap langgeng dan bisa terus menjadi busana kebanggaan Indonesia dan dunia.
KBN menggelar kegiatan membatik bersama ibu dan anak dengan tema “Batik Identitasku”. Acara ini digelar di Balai Desa Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (8/10). Puluhan anak dari PAUD Dahlia, Tebel, bersama ibunya ikut dalam kegiatan membatik.
Penasihat KBN Dwi Wahyu Indrawati mengatakan, kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2022 lalu. “Kami berterima kasih kepada warga Desa Tebel yang ikut kegiatan ini. Kami sangat mendukung kegiatan ibu-ibu bersama anak-anaknya yang bisa memberikan kontribusi positif kepada keluarga dan masyarakat,” ungkap perempuan yang kerap dipanggil Iin ini.
Sementara, Ketua KBN Lokesywara Setyo Purboko mengungkapkan, organisasinya sangat mengapresiasi busana-busana Nusantara. “Kita kenalkan budaya ini tidak hanya kepada Indonesia saja, tapi dunia. Ini pelestarian budaya kita. Kami berikan support penuh untuk acara ini,” jelasnya.
Sedangkan Bunda PAUD Desa Tebel Ita Dwi Astuti mengaku sangat senang desanya dijadikan lokasi pembelajaran batik kepada ibu dan anaknya. “Ini baru pertama kali diadakan di sini. Para peserta cukup senang karena mendapatkan pengetahuan baru dalam membatik,” ungkapnya.
Dia berharap kerja sama ini bisa lebih ditingkatkan lagi ke depannya dan semakin inovatif. “Dengan adanya acara ini bisa menciptakan chemistry antara anak dengan ibunya, sehingga ada rasa kebersamaan,” imbuhnya. (dan)