Neo-Demokrasi
Jatim

Khofifah Tekankan Tracing, Testing, dan Treatment

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat Laboratorium Intibios Lab di Sidoarjo.

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Percepatan layanan testing Covid-19 sangat diperlukan, untuk mempercepat pula layanan treatmen. Dengan demikian, angka kematian dapat ditekan, dan sebaliknya dapat meningkatkan angka kesembuhan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, kunci dari penanganan Covid-19 adalah bagaimana meningkatkan sinergi, serta meningkatkan kolaborasi.

“Di antaranya adalah seluruh elemen yang memungkinkan bisa memberikan maksimalisasi percepatan penyebaran ini supaya segera melandai, bahkan berhenti,” ungkap gubernur usai meninjau Laboratorium Intibios Lab di Sidoarjo, Senin (28/12).

Intibios Lab, menjadi salah satu privat sector yang menyediakan kebutuhan screening melalui laboratorium yang disiapkan. Di sini ada BSL 2+, yang bisa digunakan untuk melakukan percepatan swab dari PCR.

“Kita bisa membayangkan kalau keterbatasan Lab PCR, bisa saja hari ini di-swab hasilnya berapa hari berikutnya. Itu yang dulu terjadi di bulan April-Mei,” cerita Khofifah.

Nah, sekarang ada kecenderungan kenaikan kasus hampir di seluruh Indonesia termasuk di Jawa, termasuk juga di jawa Timur. Khofifah mengatakan, kalau ada percepatan swab, hasilnya juga bisa segera diketahui, maka segera bisa diisolasi dan dirawat.

“Jadikan 3T, dari mulai tracing, testing dan treatment itu harus menyatu,” tuturnya.

Layanan Intibios Lab ini, lanjut Khofifah, adalah bagian dari testing. Kalau diketahui ada kasus positif, pasti dilakukan tracing. Siapa yang melakukan kontak erat maka dilakukan testing, kalau sudah terkonfirmasi positif, segeralah di treatment. “Artinya, berbagai ikhtiar kita lakukan termasuk di dalamnya adalah sinergitas dengan private sector,” katanya.

Khofifah melanjutkan, Intibios Lab ini melayani ketersediaan dari laboratorium PCR. Menurutnya, menjadi penting untuk kepentingan kalau di-tracing, di-testing hasilnya bisa segera diketahui, maka treatment juga bisa segera dilakukan.

“Saya melihat kalau ada percepatan treatment, Insya Allah cepat sembuh,” harapnya.

Khofifah menuturkan, biasanya yang terlambat untuk mendapatkan perawatan, karena ada kecenderungan akan sembuh dengan sendirinya. Akhirnya kemudian mulai sesak nafas, baru ke rumah sakit. “Biasanya, perawatannya juga akan lebih complicated gitu,” imbuhnya.

Oleh karena itu, kata Khofifah, lab PCR ini menjadi satu rangkaian, pentingnya tracing testing, treatmen. “Sama-sama cepat, Insya Allah sama-sama bisa memberikan layanan terbaik, bagi layanan kesehatan masyarakat,” tabdasnya.

Sementara itu, Dr. Ratna Kusumawati Sp.MK (Spesialis Mikrobiologi Klinik) selaku penanggung jawab Intibios Lab cabang Surabaya menjelaskan, kapasitas lab ini, dapat melayani pemeriksaan sebanyak 400-500 sample sehari. “(Hasilnya) bisa sampai satu sampai dua hari,” ungkapnya.

Ratna mengklaim, Intibios Lab ini punya keistimewaan untuk sample prioritas. Hasilnya dapat diketahui dalam waktu 6 jam. Menurutnya, keistimewaan dari lab ini, adalah satu satunya di Jawa Timur, dengan lab continer yang sudah BSL 2+.

“Jadi kita kita punya BSC itu di setiap ruangan di ekstrasi, di PCR, saya lihat ini sudah sesuai standar WHO,” tandasnya. (dan)

Related posts

Ketua Komisi A DPRD Jatim: “Anggota KPID Jatim Harus Proporsional dan Profesional”

neodemokrasi

Perjuangan Pahlawan Bisa Jadi Inspirasi dan Motivasi

neodemokrasi

IGI Jatim Dapat Pelatihan SPAB dari SRPB Jatim

Rizki