Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Polisi melakukan sidak ketersediaan minyak goreng di sejumlah gudang minimarket di Gedangan, Sidoarjo, Senin (21/2). Hasilnya suplai minyak goreng dari pihak suplayer memang terbatas.
“Seperti di gudang salah satu minimarket yang kami datangi ini, ada tinggal 179 karton yang per kartonnya berisi enam kemasan 2 liter. Stok ini pun datang dari pihak suplayer, langsung didistribusikan ke gerai-gerai minimarket di wilayah Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Madura,” jelas Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro.
Untuk harga minyak goreng yang dijual, tidak ada permainan harga dari ketentuan pemerintah. Yakni per liter Rp. 14.000. Serta tidak adanya penimbunan stok dari pihak distributor.
Dalam sidak kelangkaan minyak goreng kali ini, kapolresta Sidoarjo berkomunikasi dengan beberapa kepala cabang minimarket. Tejadinya kelangkaan minyak goreng disebabkan karena adanya permintaan dari pihak minimarket misalnya. Tidak dipenuhi secara banyak oleh pihak suplayer.
“Di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. contohnya dari permintaan minyak goreng 100 persen ke suplayer, hanya dipenuhi bulan Januari 14 persen, Februari 8 persen. Karena suplai yang sangat minim itulah menyebabkan kelangkaan minyak goreng di wilayah kita,” paparnya.
Oleh sebab itu, terkait kelangkaan minyak goreng, kapolresta Sidoarjo akan menindaklanjuti ke pihak suplayer apa yang menjadi penyebab keterlambatan penyediaan minyak goreng. Masyarakat juga dhimbau jangan panik. Polisi bersama dinas terkait menjamin situasi seperti ini segera teratasi dan tetap aman kondusif.
Kepala Cabang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sidoarjo Sudarman membenarkan, keterbatasan stok minyak goreng di tempatnya lebih dikarenakan pada penyediaan dari pihak suplayer yang begitu terbatas. “Tidak sepenuhnya demand kami dipenuhi semuanya. Dikirim dalam jumlah sedikit, kemudian segera kami distribusikan ke gerai-gerai Alfamart sesuai permintaan,” lanjutnya.(dan)