Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Masalah stunting atau kekurangan gizi, terutama masa pranikah, perlu mendapat perhatian. Perempuan sebelum menikah harus dibekali dengan pengetahuan kesehatan agar nanti anak-anaknya tidak terkena stunting.
Stunting ini menjadi bahasan penting penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Usia Remaja Menuju Generasi Emas 2045. Kegiatan ini merupakan kerja sama Ika Unair Sidoarjo bekerja sama dengan Universitas Anwar Medika dan Alumni Psikologi Unair (Apsilangga)
Acara ini diadakan di Auditorium Lantai 7, Universitas Anwar Medika, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Sabtu (12/11). Puluhan peserta yang berasal dari para guru Bimbingan Konseling (BK) maupun siswa SMA-SMK di Sidoarjo dan Gresik, mendapatkan pengetahuan mengenai stunting dari tiga narasumber.
Berlian Aniek Herlina sebagai narasumber pertama mengatakan, stunting menjadi ancaman bagi sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pasalnya, anak yang mengalami stunting tidak hanya terganggu perkembangan fisiknya. “Tapi juga terganggu perkembangan otaknya,” ujarnya.
Ia pun mengajak peserta untuk aktif bertanya. Tak segan-segan ia bersama moderator Afin Murtiningsih memberikan gimick atau pertanyaan berhadiah. Para peserta yang sebagian besar dari kalangan pelajar SMA dan SMK antusias menjawabnya.
Sedangkan Bonny Dewayanti memberikan materi tentang Persiapan Pranikah dan Pola Asuh Golden Age Pencegah Stunting. Menurutnya, sangat penting support system bagi ibu yang baru melahirkan. “Di antaranya pemberian ASI yang tepat untuk mencegah stunting,” katanya.
Selain itu, perlu dukungan suami, baik fisik maupun psikis. Bahkan dukungan dari keluarga besar terhadap ibu yang baru melahirkan bisa membuat lebih konsentrasi merawat bayinya.
Sedangkan narasumber ketiga Ariel Dwi Puspitasari memberikan materi Herbal untuk Pencegahan Stunting. Praktisi Rumah Rempah Universitas Anwar Medika ini mengatakan, kalangan muda saat ini lebih menggemari makanan minuman yang manis-manis. Dampaknya adalah banyak penderita diabetes di kalangan muda.
Rektor Universitas Anwar Medika Martina Kurnia Rohmah mengaku sangat senang bisa berkolaborasi dengan Ika Unair Sidoarjo. “Kami sangat siap untuk kerja sama lebih banyak lagi. Apalagi tema tentang stunting sangat penting bagi para pelajar maupun perempuan pranikah,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Ika Unair Sidoarjo Abdullah Khizam berterima kasih atas kesediaan civitas akademika Universitas Anwar Medika yang menjadi tuan rumah kegiatan ini. “Ke depannya kami butuh kerja sama dengan berbagai pihak, karena dalam pengabdian masyarakat butuh kolaborasi,” katanya.
Hadir pula dalam kegiatan ini di antaranya Ketua Senat Universitas Anwar Medika Farida Anwari, wakil rektor, jajaran civitas akademika, dan para pengurus Ika Unair Sidoarjo.
Di akhir acara diadakan MoU antara Pengurus Pusat (PP) Ika Unair yang diwakili oleh Sekretaris Bidang Kelembagaan dan Kemitraan Noer Sidik dengan Rektor Universitas Anwar Medika Martina Kurnia Rohmah.(dan)