Neo-Demokrasi
Ekbis Headline

HCML di Jatim Tetap Produktif di Masa Pandemi

Proyek HCML yang berada di wilayah Jatim.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, perusahaan migas dituntut untuk dapat beradaptasi dengan kondisi yang sangat dinamis. Serta agile terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

Selain itu, pandemi Covid-19 ini juga menuntut adanya kebiasaan baru, merubah banyak hal, dan membatasi ruang gerak para pegawai. Namun, di saat yang sama pandemi ini juga harus dijadikan momentum sebagai upaya merapikan sistem dan cara atau pola kerja dengan menciptakan inovasi-inovasi yang bisa dilakukan.

Tidak terkecuali bagi Husky-CNOOC Madura Limited (HCML). HCML merespons situasi pandemi Covid-19 saat ini dengan cepat. Respons ini bagian dari upaya perusahaan untuk menjaga para pegawai agar terlindung dan tetap bisa bekerja maksimal dan penuh produktivitas.

Kita terpaksa bekerja di rumah, bertemu rekan-rekan kerja lewat virtual, tidak bisa makan dan beribadah bersama secara langsung, sistem pendukung kerja yang dibuat digital, dan lainnya. Benar-benar perubahan yang asing atau baru bagi HCML. Tapi tidak mengapa karena itu demi kesehatan dan keselamatan kita semua dan anggota keluarga di rumah.

“Ada beberapa hal yang dilakukan manajemen HCML dalam menangani pandemi Covid-19, yakni pemetaan, perencanaan, pencegahan, manajemen kasus, dan melakukan pelaporan rutin sebagai bagian dari pemantauan,” kata Manager HSSE Dept. Rockyanto Sasabone.

Pemetaan dilakukan dengan memutakhirkan data pandemi harian, baik global, nasional, maupun di internal HCML sendiri, fasilitas kesehatan yang dimiliki. Baik untuk pemeriksaan, isolasi, dan kapabilitas perawatan. Dengan pemetaan yang selalu terbarukan tersebut diharapkan bisa melengkapi informasi sebagai bagian dari penanganan.

Dari pemetaan yang matang, manajemen perusahaan bisa melakukan perencanaan yang benar, menyangkut prosedur penanganan kasus, standar prosedur operasional yang responsif terhadap Covid-19, dan instruksi kerja terhadap karyawan.  Langkah ketiga adalah prevensi atau pencegahan, yang tak hanya melibatkan perusahaan namun juga individu karyawan.

Dalam rangka memastikan kondisi pegawai, manajemen HCML sudah menetapkan program kerja dari rumah kepada para karyawan sejak 17 Maret 2020. Untuk pegawai lapangan, setiap pegawai harus melakukan karantina dan uji laboratorium setiap kali ada pergantian, penambahan, maupun rotasi di lapangan.

Langkah keempat adalah manajemen penanganan kasus. HCML siap membantu investigasi epidemiologis. “Di antaranya  untuk melacak mobilitas pasien, penelusuran kontak, seperti menghubungi mereka agar diperiksa lebih lanjut, memastikan pengobatan dan isolasi di rumah maupun rumah sakit, tergantung pada kondisi pasien,” tegas pria yang akrab dipanggil Rocky ini.

Rocky berharap semua langkah yang diambil HCML bisa membantu penanganan Covid-19.  Dalam pengerjaan proyek lapangannya, HCML menerapkan protokol kesehatan dan pemahaman yang sama kepada semua pekerja dan pekerja kontraktor. Mereka selalu berkoordinasi dengan tim HSSE Dept. untuk mendapatkan pantauan medis.

”Semua ini adalah wujud komitmen HCML untuk ikut berkontribusi dalam mengamankan pasokan gas nasional dalam masa sulit ini,” ujar  Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohari.(dan)

Related posts

Ramadan Berbagi, Ika Unair Sidoarjo Beri Tali Asih ke Panti Asuhan dan Bagi Ratusan Paket Takjil

Rizki

Hari Pertama PTM, SOP dan Penerapan Prokes Berjalan Ketat

Rizki

Janin Bayi Ditemukan Warga di Sukodono

Rizki