Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Gebyar pilkada serentak di 16 kabupaten dan tiga kota di Jatim sudah usai. Hasilnya, 17 kepala daerah kabupaten-kota di Jatim sudah dilantik Gubernur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/2).
Uniknya, pada pileg 2019 lalu PKB keluar sebagai jawara peraih suara terbanyak. Di pilkada Jatim ini justru tak mampu mencapai target dan berada di urutan paling rendah di antara lima partai peraih suara terbanyak pada pileg 2019. Raihan suara untuk kursi kepala daerah teringgi diraih Partai Gerindra 68,4 persen, Demokrat, 68,4 persen, disusul PDIP 63,2 persen, Golkar 47,4 persen, dan PKB 26,3 persen,.
Dalam pileg Jatim 2019, PKB menjadi partai pemenang dengan 20,81 persen. Kedua, PDI Perjuangan dengan 19,3 persen, Partai Gerindra 10,61 persen, Partai Demokrat 8,75 persen, dan Partai Golkar meraih 8,72 persen.
Faktanya, perolehan suara Pemilu 2019 di tingkat provinsi tidak bisa menjadi modal untuk memenangkan kursi kepala daerah di pilkada 2020. PKB hannya mampu memenangkan lima kabulaten-kota. Sementara PDIP menang di 12 kabupaten-kota.
Prestasi terbaik diraih oleh Partai Golkar yang pada pileg 2019 berada di posisi kelima. Justru sukses memenangkan pilkada di 9 kabupaten-kota atau meraih 47,4 persen. Jauh lebih tinggi dan menyalip perolehan PKB yang hanya memenangkan pilkada di lima kabupaten-kota.
Secara nasional, Partai Golkar berhasil meraih kemenangan kursi gubernur dan wakil gubernur mencapai 66 persen di empat provinsi. Golkar juga sukses memenuhi target kemenangan 60 persen di pilkada 2020 ini,. Kememangan demi kemenagan ini menjadi indikasi bahwa Partai Golkar sudah kembali solid dan mengalami kenaikan suara signifikan .
“Sebagai kader Partai Golkar, saya ikut bangga dan bersyukur dengan prestasi dan raihan kemenangan di sembilan kabupaten-kota di Pilkada Jatim 2020 ini,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Jatim Istu Hari Subagio, Minggu (28/2).
Dia berharap kepala daerah adalah cermin sumber daya manusia (SDM) terbaik. Oleh karena itu, harus bisa amanah, jujur, dan tidak korupsi. Selain itu, figurnya harus berani membuat perubahan yang berimplikasi terhadap perbaikan yang berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Yang paling utama, ia harus menepati janji-janji kampanye dan responsif terhadap setiap kirtikan dan aspirasi masyarakatnya,” wejang Istu Hari Subagio.
Masih menurut politisi senior Golkar ini, kalau seorang kepala daerah mampu bekerja dengan baik, ia akan mampu membangun trust masyarakat terhadap pemerintahan yang dia pimpin.
“Mau tidak mau ini akan memberikan efek positif terhadap partai pengusungnya,” tambah anggota DPRD Jatim periode 2019-2024 yang berangkat dari Dapil Jatim XI (Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Madiun).(nor)
.