Jakarta,NEODEMOKRASI.COM – PT Greenfields Dairy Indonesia menegaskan komitmen ekstranya untuk senantiasa bertumbuh dan berkembang bersama para peternak sapi perah lokal melalui perluasan program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG).
Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia, Heru Setyo Prabowo menjelaskan, Greenfields memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG. Program ini diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal di sekitar area dua peternakan Greenfields.
Selama 14 tahun, KSG telah memberikan sejumlah dukungan seperti penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak. “Program KSG tidak hanya menyasar untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional,” tambahnya, Rabu (31/8).
Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun. Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan kita terhadap susu impor hingga 80 persen. Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51 persennya berasal dari Jatim yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim Jumadi mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa memaparkan, Jatim merupakan provinsi agribisnis yang menjadi lumbung pangan dan gudang ternak nasional. Namun, wabah PMK telah memberikan dampak yang signifikan pada produksi sapi perah dan perekonomian peternak. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini tentu perlu didukung kolaborasi dan peran seluruh pihak.
Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Epi Taufik mengatakan, produksi susu sapi nasional yang tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat semakin mengancam ketahanan pangan bangsa. Kini, peringkatnya menurun ke posisi 69 dari 113 negara.
Apalagi, susu adalah sumber nutrisi terlengkap yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang kedepannya akan didominasi oleh penduduk muda. Faktanya, Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) melaporkan bahwa dari 161.943 ekor sapi peternak GKSI di Jatim, sebanyak 65.157 ekor terpapar wabah PMK. Hal ini mengakibatkan penurunan produksi susu sebesar 30 persen menjadi 918 ton per hari.
Kardani, salah seorang peternak sapi perah mitra KSG turut berbagi kisah. Sebelum bergabung dengan KSG, dia bekerja secara serabutan dengan penghasilan yang tidak tetap. “Seiring waktu, saya melihat adanya peluang meningkatkan perekonomian keluarga dengan beralih profesi menjadi peternak,’ katanya.
Dengan pembinaan rutin dan juga pelayanan kesehatan hewan ternak yang lengkap serta tanpa biaya dari KSG, kini dia hidup lebih sejahtera dengan 10 ekor sapi perah. Ia dipercaya mempimpin kelompok ternak di wilayah Jambuwer, Malang.(dan)