Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – International Women’s Day (Hari Perempuan Internasional) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Hari spesial bagi kaum perempuan ini biasanya berfokus dalam pergerakkan, perjuangan, dan kesetaraan hak perempuan.
Hari Perempuan Internasional ini diperingati dengan berbagai cara di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Seperti aksi solidaritas dengan menyerukan kesetaraan gender hingga pembekalan pembinaan pemberdayaan bagi perempuan.
Hayy Mahayya (36) founder dari produk Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa sebagai UMKM produk berkonsep feminisme mengatakan, hari spesial bagi perempuan ini setidaknya menjadi pergerakkan atas refleksi hak-hak perempuan dan isu kesetaraan gender.
“Hari spesial bagi kaum perempuan ini tentu sebagai refleksi di setiap tahunnya. Mengingat pentingnya perjuangan atas segala hak bagi perempuan,” kata perempuan yang juga tenaga pendidik di Sekolah SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo, Selasa (8/3).
Perjuangan perempuan mulai dari hak atas reproduksi dan kesehatan, hak berpolitik, hak mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak, hingga hak dalam kehidupan public. Di antara banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan yang masih menjadi perhatian serius di Indonesia.
Hayy perempuan asli Surabaya yang tinggal di Pandaan, Pasuruan ini menerangkan, selain menjadi refleksi, pihaknya juga berfokus dalam pergerakan pemberdayaan kaum perempuan. Melalui diskusi untuk mencari solusi dalam rangka pemberdayaan untuk perempuan sekitar yang membutuhkan.
Aksi hari ini dimulai dengan mendatangi para perempuan target pemberdayaan, yaitu para ibu rumah tangga untuk diskusi dan mencari solusi atas permasalahan yang dialami.
“Aksi Ini dilakukan dalam rangka masih banyaknya kasus yang dialami perempuan. Sehingga diperlukan pergerakkan untuk melepas ketergantungan dan menanamkan kemandirian pada perempuan target pemberdayaan,” terang lulusan Magister Sosiologi Universitas Airlangga angkatan 2014 ini.
Selain itu, juga menyerahkan bantuan modal yang berasal dari akumulasi dari 2,5 persen dari setiap pembelian produk Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa. Dengan penambahan donasi dari beberapa donator, misi pergerakkan yang dibagikan kepada perempuan target pemberdayaan.
“Perempuan harus dapat berdikari berdiri di kaki sendiri, harus dapat mandiri sebagai jalan dalam mewujudkan kesejahteraan. Harus dapat terbebas dari jerat patriarkis dengan berpegang teguh pada kemandirian dengan keberdayaan yang dimiliki,” ungkap wanita nyentrik bernada tegas.
Kegiatan pemberdayaan dan pembinaan yang dilakukan Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa tidak terhenti hanya pada peringatan International Women’s Day 8 Maret 2022 saja. Namun ke depan, kegiatan ini akan dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.(dan)