Surabaya.NEODEMOKRASI.COM. Meninggalnya Tjahjo Kumolo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Jumat, 1 Juli 2022, meninggalkan kesan mendalam bagi DR Sri Untari Bisowarno M.AP, sekretaris DPD PDIP Jatim yang juga anggota Komisi E DPRD Jatim dari dapil Jatim 6 meliputi wilayah Malang dan kota Malang. Bagi perempuan yang juga menjabat ketua fraksi PDIP DPRD Propinsi Jatim ini, peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam, sehingga ia meminta ketua sidang paripurna mengajak seluruh anggota rapat mengirim doa bersama pada Sidang Paripurna yang berlangsung pada Jumat, 1 JuIi 2022 di ruang Paripurna DPRD Jatim..
Sesekali, ia menghela nafas panjang sebelum memulai kalimat per kalimat saat berlangsungnya proses wawancara di ruang Fraksi PDIP DPRD Provinsi Jatim. Antara perasaan duka, haru , sedih dan perasaan kehilangan bercampur aduk jadi satu. Meski begitu ia mengaku iklas dan berharap mendiang Tjahyo Kumolo yang meninggalnya bertepatan dengan hari Jumat, khusnul khotimah. Ia juga mendoakan semoga yang ditinggakan senantiasa dalam keadaan iman dan mentauladani sikap sikap baik beliau selaku pejabat negara yang rendah hati dan penuh perhatian.
“ Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Beliau sosok sekjen PDIP pernah memberikan bakti terbaik pada partai PDIP dan sangat care pada yunior. Beliau sosok yang sangat low profile dan sangat mudah ditemui. Meski menyandang jabatan tinggi negara, tetapi tidak ditampakkan. Ini terlihat saat kami WA, berkomunikasi secara offline, beliau menerima dengan baik. Dan beliau sangat faham liku liku kedewananan baik DPR RI, DPRD Propinsi maupun kabupaten/kota. Saat beliau menjabat Mendagri, kami merasa betul betul mendapat bapak yang sesungguhnya buat kami selaku penyelenggara pemerintah daerah. “ papar wanita berkerudung ini.
Sri Untari juga mengisahkan kesan mendalam secara pribadi terhadap sosok Tjahyo Kumolo yang menurutnya tak akan bisa dilupakan sampai kapanpun. Selain mudah dikontak juga sering mengirim pesan by WA . juga memberikan bendel materi mengenai rencana reformasi birokrasi berupa bendel untuk bisa dipelajari terkait peraturan hukum dan undang undang reformasi birokrasi.
“ Waktu itu saat DPRD membahas SUPK tahun 2016, struktur Bappeda perlu untuk dirampingkan seluruhnya. Kemudian kita sudah menyusun di sini. Ketika fasilitasi terjadi situasi dead lock, sehingga kami berusaha bertemu beliau. Kami, 5 orang pimpinan DPRD bersama pimpinan fraksi diterima dengan baik. Beliau membolehkan penambahan. Jatim memang luas, Bakorwil juga dibolehkan. Beliau punya cara pandang berbeda pada Jatim. Beliau memahami kultur Jatim. Bakorwil memiliki efek yang baik dan hanya ada di Jatim. Membuat pendelegasian Gubernur kepada para pimpinan daerah bisa berjalan dengan baik.” kenangnya.
Pada akhir wawancara beliau menyampaikan harapan besarnya agar jabatan Menpan RB masih bisa tetap dipegang PDIP. Dan sangat yakin ibu Ketum mampu memilihkan kader yang cakap untuk mengantikan posisi beliau yang memiliki pemahaman dan kemampuan mengelola kementerian menpan RB tentang tata kelola yang lebih baik, mengingat tantangannya yang sangat banyak.(nora)