Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Seorang wanita tertabrak kereta api (KA) di perlintasan frontage road Jalan A Yani Frontage (depan kantor BRI Wonocolo), Selasa (18/6), pukul 09.00 WIB. Identitas wanita yang tertabrak KA adalah Meing Thiowati (36) warga Raya Leces No. 72 RT 1 RW 3, Sumberkedawung, Probolinggo .
Fakta yang mengejutkan ternyata wanita tersebut bukan secara tidak sengaja tertabrak KA. Namun melakukam aksi bunuh diri dengan merebahkan diri ke rel saat KA Indro Gresik-Sidoarjo (Commuter) nomor KA 535.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Wonocolo Kompol M. Sholeh. “Salah satu masinis dan petugas perlintasan palang kereta api memberikan keterangan pada pukul 09.00 WIB b bahwa KA kereta Indro Gresik-Sidoarjo (Commuter ) nomor KA 535 saat melintas terlihat korban menidurkan diri di atas rel sehingga korban terlindas kereta api dan terseret sejauh 30 meter,” ujarnya, Selasa (18/6).
Hal itu juga dijelaskan oleh Rohmad Muhidi (31), warga Desa Prasung RT 10 RW 04, Buduran, Sidoarjo, sebagai petugas security Stasiun Waru. Dia ditugaskan di perlintasan KA Wonocolo.
“Pada saat itu korban sedang menyendiri di atas motornya di sekitar perlintasan palang kereta api. Saat palang perlintasan menutup, ada kereta api yang akan melintas. Tiba tiba korban menaruh tasnya di atas motor lalu dia menuju rel dan merebahkan diri. Kita sudah berteriak agar segera meninggalkan rel. Ternyata tidak dihiraukan hingga korban terlindas,” aku Rohmad Muhidi.
Dari aksi bunuh diri yang dilakukan oleh korban Meing Thiowati, berhasil didapatkan info tambahan bahwa wanita tersbeut nekat melakukan aksinya karena menjadi korban penipuan Tik Tok Shop. Penyebab hingga sang korban nekat melalukan bunuh diri karena menjadi korban penipuan media sosial ditemukan dari laporkan Radio Suara Surabaya.
Sebelum melakukan bunuh diri pada Senin (17/6), Meing Thiowati melaporkan dan menceritakan kepada Radio Suara Surabaya tentang dirinya yang menjadi korban penipuan di Tik Tok Shop dengan kerugian beberapa juta.
Meing Thiowati meminta Radio Suara Surabaya agar menyiarkan banyaknya penipuan melalui media sosial. Karena dirinya menjadi korban penipuan dan dugaan sudah tidak mempunyai uang sama sekali, sehingga tidak pulang ke Leces, Probolinggo. (dan))