Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Masjid At-Taqwa yang megah dan dibangun secara swadaya warga RW-6 Kelurahan Manukan Kulon, akhirnya selesai dan bisa difungsikan. Bahkan, masjid dua lantai dengan arsistektur yang elegan ini di resmikan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu (4/9).
Dalam acara yang digelar sederhana dan penuh kekeluargaan di halaman masjid, Cak Eri – panggilan akrab Eri Cahyadi – tidak bisa hadir dan diwakili staf ahli, Fauzie Mustaqim. Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Kota Surabaya M. Machmud dan Imam Besar Masjid Agung Surabaya KH Ahmad Muzakky, camat Tandes, pegurus Masjid At-Taqwa, serta warga Manukon Kulon.
Staf Ahli Wali Kota Surabaya Fauzie Mustaqim, yang mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena Cak Eri tidak bisa datang ada acara lain. Namun begitu, Cak Eri berjanji akan datang dikesempatan lain di Masjid At-Ataqwa.
Dia mengapresiasi yang tinggi atas keguyuban dan kebersamaan warga RW-6 Kelurahan Manukan Kulon sehingga bisa membangun masjid megah yang membanggakan ini. Hal ini bisa menginspirasi warga lain untuk bisa melakukan hal yang sama.
“Atas nama pemerintah, kami sangat mengapresiasi. Berkat kebersamaan dan gotong royong semua warga, Masjid At-Taqwa terbangun. Mudah-mudahan tetap guyub. Ini bisa ditiru ditempat lain. Kami juga menyampaikan maaf karena Pak Wali berhalangan hadir, ada acara lain,” katanya.
Machmud, anggota DPRD Surabaya mengatakan kekagumannya dan sekaligus mengapresiasi apa yang dilakukan oleh warga RW-6 Kelurahan Manukan Kulon. Hal ini karena masjid yang cukup megah dengan anggaran miliaran rupiah ini dibangun secara swadaya para warga dan para donatur.
“Kami bangga sekali dan perlu ditiru oleh warga yang lain. Bila perlu panitianya dibon. Semoga keajaiban akan mengalir terus. Masjidnya makmur dan warganya lebih makmur lagi,” kata Machmud.
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid At-Taqwa, Hatta Zaki mengatakan, Masjid At-Taqwa tahun ini genap berusia 42 tahun sejak pertama kali dibangun tahun 1982. Renovasi dilakukan pada 13 Juli 2022. Semua dilakukan secara swadaya warga baik terkait pendanaan maupun SDM-nya.
Dia bercerita bahwa kebutuhan dana untuk membangun Masjid At-Taqwa memang tidak sedikit. Namun berkat kerja keras dan keguyuban semua warga, akhirnya masjid yang cukup megah ini terbangun dan sudah bisa difungsikan untuk kepentingan warga.
“Alhamdulillah. Semua dimudahkan Allah. Semua warga mengumpulkan dana swadaya mulai Rp 2.000, 5.000, 20.000 dan dibantu para donatur, hingga saat ini sudah terkumpul dana Rp 5,6 miliar. Tanpa proposal keluar. Ada saja keajaiban. Itu semua kemudahan dari Allah. Semoga amal kita diterima Allah dan dibalas surga. Sekali lagi kami sampaikan terimakasih,” ujar Hatta.
Imam Besar Masjid Agung Surabaya KH Ahmad Muzakky mengajak semua warga untuk memakmurkan masjid. Sebab, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual saja, namun juga ibadah sosial. Di zaman Nabi Muhammad, masjid memiliki multifungsi.
Dia juga mengajak warga untuk selalu menjaga persatuan umat. Salah satu tanda masjid makmur adalah umatnya makin guyub. Semua bersatu untuk kebaikan masjid baik melalui ilmunya, dananya, pikiranya maupun tenaganya.
“Tanda masjid makmur itu tambah apik masjid e, tambah rukun warga e. Karena masjid untuk memperkokoh kesatuan dan persatuan umat. Jangan mutungan. Bersabarlah. Ini merawat Rumah Allah. Ini investasi akhorat. Makin banyak kritikan tandanya akan dinaikan derajatnya oleh Allah,” tutup KH Ahmad Muzakky.(dan)