Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Pelaku dan korban pengeroyokan yang terjadi di kawasan Jalan Gajah Magersari, Kecamatan Kota Sidoarjo, merupakan teman sepermainan. Namun, pelaku mengaku dendam dengan korban lantaran kerap di-bully.
Hal itu diketahui saat dilakukan pemeriksaan di Mapolsek Kota, Sidoarjo. Menurut pengakuan tersangka, dia dan rekannya merupakan teman lama korban. Namun kedua pelaku mengaku jengkel lantaran setiap kali berkumpul kerap di-bully.
“Motifnya, dia kesal atau dendam. Sehingga melakukan (penganiayaan) kepada korban,” ujar Kapolsek Kota Kompol Anggono Jaya, Rabu, (6/10).
Pria yang dipenuhi dengan tato ini, akhirnya berniat membalaskan dendamnya bersama satu rekannya yang kini berstatus DPO. Korban akhirnya dibawa ke kos tersangka di kampung Gajah Magersari Sidoarjo.
“Di situlah korban dihajar oleh kedua pelaku dengan genteng dan pot bunga,” tambahnya.
Namun aksi kedua pelaku sempat terdengar perangkat setempat. Saksi melihat korban sudah dipenuhi darah segar di bagian kepala. Saksi kemudian meminta pertolongan warga, dan pelakunya akhirnya memilih kabur.
“Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk diberi pertolongan. Karena sudah banyak darah,” terangnya.
Kini, polisi masih memburu satu tersangka lain yang turut bersama sama melakukan pengeroyokan terhadap korban. Akibat perbuatannya, pelaku terancam pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara lima tahun 6 bulan.(dan)