Surabaya. NEODEMOKRASI. COM. Kegiatan berorganisaai sudah ia tekuni sejak muda. Aktifitas di berbagai kegiatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan menjadi bagian penting dalam kesehariannya. Dialah Roaitu Nafif SP.d, anggota DPRD Provinso Jatim dari Fraksi Gerindra yang berangkat dari Dapil Jatim VIII meliputi kota dan kabuoaten Kediri.
Walaupun tahun ini menjadi tahun awal karier politiknya, namun bidang politik adalah hal baru digelutinya. Dengan aktif sebagai ketua Fatayat Kabupaten Kediri . Buktinya, pencalegan awal saja dengan nomor strategis di urut satu ia sudah berhasil meraup suara sebanyak 48.200 suara. Otomatis ia lolos sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim dengan mudah.
Basis organisasi di NU , walaupun mengaku tidak mengenal politik secara dalam. Namun karier organisasi membawanya terjun ke politik praktis.. Karena sosoknya yang sudah cukup akrab dan dikenal komunitas NU di Kediri, ia sempat diajak partai Gerindra untuk running sebagak caleg legislatif untuk DPRD Provinsi Jatim dan bersedia.
Mesti matang di organisasi NU mengaku tak pernah masuk partai .
“Saya belum pernah masuk partai. Gerindra sebagai oartai awal yang saya pilih. Alhamdulilkah langsung mendapat hampir 50 ribu suara itu. Kebetulan saya sudah punya basis masa.” katanya saat ditemui jelang paripurna HUT Provinsi Jatim yang ke 79, di DPRD Provinsi Jatim.
Roaitu juga menjelaskan, di Kediri ada dualisme kepemimpinan di organisasi Fatayat. Yang satunya diketuai wakil bupati, yang satunya yang dipimpinnya. Namun begitu, pihaknya mengaku menunggu mekanisne organisasi yang akan memproses tahapan berikutnya.
Ia juga sempat dicalonkan untuk running sebagai wakil kepala daerah Kediri, namun karena sudah terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim, ia menolak.
“Karena saya kebetulan sudah terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi, Jatim, saya lebih memilih di sini. Saya bilang minta maaf, terima kasih atas apresiasinya, dan saya tetap memilih untuk di DPRD Provinsi Jatim. Meski peluang sangat tetbuka untuk jadi. ” jelasnya.
Aktif di Fatayat NU selama lebih 10 tahun itu terhitung sejak 2011 hingga sekarang. Berangkat dari anggota biasa hingga terpilih senagai pengurus.
Mengaku bersuamikan pengusaha tebu dan menjalankan bisnis tebu secara turun menurun yang memproduksi gula ke beberapa wilayah di Indonesia. Salah satunya untuk Kediri dan Cirebon.
Meskipun menggeluti bisnis tebu sejak lama namun pihaknya yakin meski sibuk menjalankan tugas kedewanan, masih tetap bisa mengelola bisnis dengan mudah karena kebetulan sudah termenej dengan baik dengan beberapa karyawan yang dipekerjakan
“Karena tugas sebagai anggota DPRD Provinsi Jatim ini kita membawa amanah, jadi kita tetap hati hati dan fokus, tidak gampang saya kira. Tetapi seiring waktu saya akan banyak belajar dan bekerja lebih baik ” tutupnya. (nora)