Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Nahas menimpa Dzurrotul Fatikhah (50) warga Dusun Banjarpoh, Desa Durungbanjar, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Dia tewas usai tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu di kawasan Desa Durungbedug, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Rabu (17/11).
Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor Vario nopol W 2823 OC, melaju dari arah selatan ke utara. Sesampainya di lokasi, korban melintas di perlintasan tanpa palang pintu dan tidak terjaga.
Saat korban melintas di perlintasan tersebut, melaju kereta api Jenggala No. 624 yang dimasinisi Dwi (40) yang berjalan dari arah barat ke utara. Sehingga korban tertabrak dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
“Kereta dari barat ke timur. Sedangkan korban dari arah selatan ke utara,” kata Kanit Laka Satlantas Polresta Sidoarjo AKP Sugeng Silistiyono.
Oleh petugas, korban kemudian di evakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo untuk dilakukan visum. “Korban sudah di evakusi dan kendaraan juga di amankan,” pungkasnya.
Sementara, seorang Mr X tewas tertabrak kereta api BBM di perlintasan kereta api kawasan Desa Kludan RT 04 RW 03, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Rabu (17/11).
Kapolsek Tanggulangin AKP Mansyur Ade mengatakan, korban diduga depresi sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakkan diri ke kereta. “Pagi tadi, korban ini hendak menabrakkan diri ke kendaraan yang melintas di Jalan Raya Tanggulangin,” katanya.
Karena kepergok warga, aksi korban gagal dan warga menyuruhnya pergi. Korban ini kemudian masuk ke Dusun Kedung Nganten, Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin.
“Sekitar pukul 11.15, korban ditemukan warga dalam kondisi meninggal dengan keadaan kepala dan kaki putus akibat tertabrak kereta api BBM jurusan Malang menuju Sidotopo Surabaya,” terangnya.
Saat petugas melakukan olah TKP, tidak ditemukan identitas diri korban. “Ciri-ciri korban, usia sekitar 55 tahun, tinggi 165 memakai baju pengantin pendek kotak-kotak orange dan memakai celana panjang kain warna biru gelap,” kata Mansyur.
Korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Pusdik Sabhara Porong untuk keperluan visum. “Bagi warga yang merasa kehilangan keluarganya dengan ciri-ciri yang kami sampaikan tadi, bisa menghubungi Polsek Tanggulangin,” pungkasnya.(dan)