Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor memastikan keputusan promosi jabatan murni karena kecakapan dan kredibilitas seorang PNS dalam bekerja. Rekam jejak kinerja menjadi acuan utama dalam menilai kelayakan untuk dipromosikan.
Dia mengingatkan kepada para PNS dan masyarakat, agar tidak percaya bila ada orang yang mengaku bisa melobi bupati dan mempromosikan jabatan di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
“Silakan laporkan kepada pihak berwajib kalau ada oknum yang mengaku bisa membantu mutasi atau promosi jabatan,” cetus Bupati Muhdlor, usai bertemu dengan walikota Surabaya dan bupati Gresik pada rapat Surabaya Raya, Senin, (6/9).
Bupati Muhdlor juga menegaskan bahwa dirinya bukanlah tipikal pemimpin yang asal bapak senang (ABS). “Salah kalau menilai saya itu suka orang ABS. Tidak ada. Saya ingin Sidoarjo ini diisi orang-orang yang kompeten dan amanah,” tegas Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.
Potensi praktek jual beli jabatan menjadi perhatian serius Gus Muhdlor. Dia ingin Sidoarjo bersih dari praktik kotor itu. Karena menurutnya, untuk mendapatkan pegawai yang kompeten, maka harus bersih dari praktek suap jabatan. “Ini bagian dari reformasi birokrasi,” tandasnya.
Bupati Muhdlor juga mewanti-wanti jangan sampai ada yang percaya bisa memuluskan karir hanya karena mengaku dekat dengan bupati dan bisa melobi. Dia menjamin itu tidak akan terjadi.
Dia juga memastikan untuk posisi eselon II atau setingkat kepala OPD akan dilakukan seleksi terbuka. Publik bisa memantau seleksi tersebut.
“Saya pastikan tidak ada makelar jabatan dalam menentukan formasi jabatan. Seleksi dilakukan terbuka dan siapapun bisa ikut mendaftar,” pungkas alumni FISIP Unair ini. (dan)