Neo-Demokrasi
Headline Hukum dan kriminal

Bermodus Tanya Alamat, Ibu Jadi Korban Jambret di Pagi Hari

Rekaman CCTV menunjukkan dua pelaku bermodus tanya alamat ke korban.

Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Bermodus tanya alamat, seorang ibu di Sukodono, Sidoarjo jadi korban penjambretan. Kalung emas seberat 10 gram miliknya berhasil dirampas.

Diketahui penjambretan tersebut terjadi di kawasan Desa Sukodono RT 01 RW 01, Sukodono Sidoarjo.  Tidak hanya itu, aksi jambret yang dilakukan dua orang laki-laki itu juga sempat terekam kamera CCTV milik warga.

Nur Rahmawati (43) warga Sukodono yang menjadi korban penjambretan saat ditemui di lokasi menjelaskan bahwa kejadian yang menimpanya tersebut terjadi sekira pukul 06.00 WIB

“Kalau pagi hari saya biasa memang jalan kaki di sekitaran rumah sambil nunggu orang jual sayur. Nah, tadi pagi itu tiba-tiba saya didekati dua orang naik sepeda motor berboncengan. Satu orang turun tanya alamat sambil nyodorin kertas. Saya nggak sempat melihat kertasnya, tiba-tiba kalung saya ditarik dan sontak saya teriak,” ujar Nur Rahmawati. Selasa (29/11).

Lebih lanjut, Nur mengatakan setelah dirinya berteriak “jambret”, sontak warga keluar rumah dan berusaha mengejar dua orang tadi. Namun pelaku berhasil kabur.

“Pelakunya dua orang, keduanya nggak pakai masker. Perawakannya agak gemuk, masih muda, dan sepeda motor yang dipakai itu matic tanpa nopol,” imbuhnya.

Akibat dari insiden tersebut, total kerugian yang harus diterima Nur kurang lebih senilai Rp 7 juta.

Sementara itu, Kapolsek Sukodono AKP Supriana saat dihubungi membenarkan bahwa korban telah melapor di Polsek Sukodono.  “Benar, Mas. Korban sudah melapor ke polsek. Kami juga sudah melakukan olah TKP tadi siang,” kata kapolsek Sukodono.

Supriana menambahkan bahwa pihak kepolisian hingga kini telah menerima barang bukti berupa rekaman CCTV dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.(dan)

Related posts

Peugeot e-Expert Hydrogen Berteknologi Ramah Lingkungan

Rizki

Dua Mesin ATM Dibobol Karyawan Sendiri

Rizki

Bank Jatim Gelar Refreshment Perbankan

neodemokrasi