Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Seorang pengemudi taksi online bernama Pujiono (47), warga Kupang Panjunan, dibacok oleh penumpang perempuan bernama Maria alias ML (23) asal NTT. Pelaku berdomisili di apartemen sekitar Mulyorejo. Aksi pembegalan dilakukan dengan cara menggorok leher supir mobil pada Selasa (1/10) pukul 09.15 WIB di Jalan Gunung Anyar Tambak.
Kanit Reskrim Polsek Gunung Anyar Ipda Aris Nuriyanto membenarkan akan kejadian itu. “Benar bahwa ada aksi perampokan mobil dengan cara pelaku menyaru sebagai penumpang taksi online. Pelaku adalah seorang perempuan dan berhasil kita amankan. Korban mengalami luka di leher dan telinga dan kini dirawar di RSUD Soetomo,” ujarnya, Selasa (1/10).
Aksi perampasan dan pembacokan yang dilakukan ML bermula saat dia pesan transportasi melalui aplikasi. Pelaku memesan transportasi online dengan tempat penjemputan Apartemen Amor Pakuwon City dan menuju Gunung Anyar.
Dari pemesanan itu mendapatkan mobil Daihatsu Sigra putih dengan nopol L 1867 CAS atas mama Dhimas Andika, warga Jalan Keputran Panjunan. Sedangkan sopir adalah Pujiono yang datang ke lokasi penjemputan pukul 09.00 WIB.
Selama perjalanan, ML tidak terlhat mencurigakan. Namun saat di tempat kejadian, ML tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam jenis pisau yang sebelumnya telah dipersiapkan.
“Perempuan yang duduk dibantu belakang supir ini tiba tiba menusuk leher korban mengunakan pisau yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh pelaku. Korban mengalami luka tusuk di leher,” tambah Aris Nuriyanto.
Setelah korban Pujiono mengalami luka serius, lantas ML melempar keluar dari mobil. Mobil korban dikuasai pelaku dan berhasil dibawa kabur. Namun korban tidak berdiam diri dengan cara teriak minta tolong kepada warga.
Atas teriakan korban tersebut, para penguna jalan melakukan pengejaran terhadap mobil yang dikuasai pelaku. Karena pelaku tidak bisa menguasai keadaan dan menabrak mobil penguna jalan lain, sehingga pelaku berhasil ditangkap.
Polsek Gunung Anyar pun melakukan penangkapan. Dari hasil introgasi pelaku, dirinya mengaku bahwa mobil yang dirampok itu akan dijual melalui online seharga Rp 50 juta.
“Jadi pelaku saat kita introgasi dia nekat membacok dan merampas mobil rencana akan digunakan berlibur ke Australia. Dari hasil penangkapan tersebut, pelaku akan menjalani tes psikologi. Apakah dia mempunyai kelainan jiwa sehingga senekat itu,” tutup Aris Nuriyanto.(dan)