Jakarta, NEODEMOKRASI.COM – Tren perekonomian Indonesia terus membaik hingga menjelang kuartal II 2022. Perbaikan ini bisa tercermin dari sisi konsumsi belanja masyarakat sepanjang kuartal II 2022 yang beranjak ke level tertinggi.
Merujuk pada data Mandiri Spending Index (MSI), frekuensi belanja masyarakat sampai pertengahan tahun ini berada di level 185,5. Sementara indeks nilai belanja naik ke level 159,9.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan, kondisi ini tentunya menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di dalam negeri punya prospek cerah di masa mendatang.
Proyeksi ini juga selaras dengan riset Tim Ekonom Bank Mandiri yang memperkirakan perekonomian Indonesia di kuartal II 2022 mampu tumbuh 5,2 hingga 5,3 persen secara tahunan (year on year/yoy). Hal ini tentu tidak luput dari keberhasilan pelaku usaha di segmen wholesale yang mampu mengelola keuangan dengan optimal.
Untuk itu, Panji mengatakan Bank Mandiri senantiasa berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan transaksi serta layanan finansial bagi nasabah khususnya pelaku usaha segmen wholesale. “Kami telah meluncurkan Kopra by Mandiri, layanan digital single access yang dapat menjadi pusat aktivitas informasi dan transaksi finansial bagi ekosistem bisnis para pelaku usaha di segmen wholesale dan value chain-nya secara end to end,” ujarnya, Selasa (28/6).
Melalui Kopra by Mandiri, nasabah wholesale dapat secara mudah mengakses Mandiri Global Trade (MGT) untuk menjalankan berbagai transaksi produk Trade Finance yang dimiliki Bank Mandiri. “Kopra by Mandiri hadir untuk memberikan solusi bagi pebisnis maupun pelaku usaha dalam menjalankan proses jual-beli dan ekspor-impor tanpa harus menggunakan prosedur yang rumit,” imbuhnya.
Layanan ini, memungkinkan nasabah untuk melakukan penerbitan dan perubahan (amandment) bank garansi, Letter of Credit, Standby Letter of Credit (SBLC), surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) hingga pendanaan perdagangan atau trade finance secara daring. “Dengan kehadiran MGT di Kopra by Mandiri, nasabah dapat secara mudah mengelola informasi transaksi, hingga laporan secara terpadu, cepat, aman serta nyaman di dalam satu platform,” terangnya.
Sebagai bank yang berfokus pada bisnis wholesale, Bank Mandiri, lanjut Panji, tentunya telah memiliki kapasitas serta rekam jejak yang baik di industri. Salah satunya, dalam bisnis bank garansi, Bank Mandiri merupakan pemimpin pasar (market leader) dengan market share per Desember 2021 sebesar 34,03 persen.
Sementara itu, jumlah outstanding bank garansi Bank Mandiri per akhir 2021 telah mencapai Rp 118,43 triliun atau tumbuh 10,5 persen% dari periode setahun sebelumnya. Pencapaian ini mengukuhkan Bank Mandiri sebagai bank utama penyedia layanan bank garansi di Indonesia.
“Kemudahan-kemudahan yang diberikan Bank Mandiri pada produk bank garansinya tak lepas dari misi korporasi untuk menyediakan solusi perbankan digital. Ini juga menjadi salah satu menifestasi keinginan Bank Mandiri untuk menjadi salah satu bank digital terkemuka di Indonesia dengan layanan yang andal dan simpel,” pungkas Panji.(dan)