Neo-Demokrasi
Headline Kesra

Anggota DPD Menginisiasi Tempat Sampah Inovatif di Jemur Wonosari

Anggota DPD Komite III Lia Istifhama membuat program tempat sampah inovatif.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Banjir menjadi identitas yang tidak bisa dihindari ketika musim hujan tiba. Banjir kemudian menjadi masalah berarti tatkala sampah terbawa arus air banjir. Hal inilah yang mendasari anggota DPD Komite III Lia Istifhama, untuk membuat program inovatif di awal dirinya mengemban amanah sebagai senator.

Lia mengatakan bagi masyarakat perkotaan, banjir tidak bisa dihindari masuk ke rumah-rumah warga setiap musim hujan. Deras sedikit, sudah berpotensi banjir, bukan hanya di jalan raya, tapi areal pemukiman dan pekarangan, yang masuk dalam rumah pun pasti banyak juga.

“Repotnya, banjir sangat berpotensi membuat tempat sampah terguling sehingga sampah apapun bisa terbawa arus banjir. Ini yang jadi problem lingkungan selama ini. Sebab itu saya berpikir penting sekali melakukan edukasi tempat sampah yang menggantung atau tidak menyentuh tanah,” kata Lia dalam keterangannya, Selasa (31/12).

Perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu melanjutkan, tempat sampah tersebut, kemudian diaplikasikannya pada masyarakat di sekitar rumahnya, tepatnya warga RT 7 RW 5 Jemur Wonosari Surabaya. Selain itu juga diterapkan pada warga di salah satu kawasan pemukiman Cerme Gresik.

Lia mengungkapkan, khusus pada warga tempat ia bermukim, ada 70 bak sampah sekaligus dengan tempat bak sampah berdiri. Bak sampah itu bahannya dari besi galvalum hasil modifikasi warga. Bak sampah ini sengaja menggantung dan ada lubang di dasar bak sampah, agar sampah basah secara otomatis air rembesannya jatuh ke tanah dan menguap di saat siang hari.

“Sedangkan bak sampah ini karena posisinya di dalam wadah khusus, maka tahan dari guncangan air banjir sehingga tidak akan jatuh saat musim banjir. Hal ini tentu mengantisipasi ada masalah sampah di tengah banjir,” jelasnya.

Selain itu, dirinya berharap bantuan tempat sampah ini dapat mendorong warga untuk lebih disiplin dalam membuang sampah. Sebab, dengan menggunakan tempat sampah gantung, tidak hanya mengurangi risiko sampah tercecer. Namun tentu saya berharap warga juga semakin disiplin dalam membuang sampah, terutama membedakan sampah basah dan kering.

“Jika tidak memiliki tempat sampah gantung, maka setidaknya saat musim hujan datang, tempat sampah dipindahkan pada tempat yang tidak beresiko membuat sampah tersenggol dan menumpahkan isinya,” ujar Lia.

Program yang diinisiasi Ning Lia tersebut diterima secara positif oleh warga. Salah satunya Ramadhani, ketua RT 7 RW 5 Kelurahan Jemurwonosari Wonocolo Surabaya. “Saya dan warga berterima kasih kepada ibu senator Ning Lia karena tempat sampah ini sangat bermanfaat. Banyak warga yang memiliki tempat sampah sudah tidak layak,” pungkasnya.(dan)

 

 

Related posts

Sidoarjo Zona Kuning, Masyarakat Jangan Abai Prokes

Rizki

Astra Hibahkan Rp 30 Miliar untuk Gedung Sekolah Vokasi Undip

neodemokrasi

Peugeot 308 Raih Car of the Year 2021 Jerman

Rizki