Neo-Demokrasi
Jatim

Aktivitas Semeru Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada

Malang, NEODEMOKRASI.COM – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang terkait aktivitas Gunung Semeru. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dalam beberapa waktu terakhir mengeluarkan awan panas.

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Sarif Hidayat mengatakan, selain diminta tetap tenang, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi para petugas yang ada.

”Untuk masyarakat sekitar Gunung Semeru, diharapkan tetap tenang dan tingkatkan kewaspadaan,” kata Sarif, Rabu (4/3).

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas sejauh tiga kilometer, Rabu kemarin. Semburan awan panas tersebut terjadi kurang lebih pukul 17.33 WIB. Hingga saat ini, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu masuk dalam kategori level II (waspada).

Sarif meminta masyarakat tetap mematuhi arahan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. “Masyarakat juga diharapkan mematuhi arahan dari PVMBG, aparat desa setempat seperti polsek, koramil, serta kepala desa,” kata Sarif, seperti dikutip Antara.

Hingga saat ini, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru belum membuka pendakian ke gunung tertinggi yang ada di Pulau Jawa tersebut, sejak musibah kebakaran yang terjadi pada 2019. “Pendakian hingga saat ini masih ditutup,” ujar Sarif.

Awan panas yang dikeluarkan Gunung Semeru pada Rabu tersebut, mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang dari pusat guguran, dengan jarak kurang lebih 750 meter dari kawah utama. Semburan itu teramati dengan amplitudo maksimal 23 milimeter, dan lama gempa mencapai 540 detik.

Selain mengeluarkan semburan awan panas sejauh tiga kilometer itu, tercatat pada Sabtu (29/2) lalu, Gunung Semeru juga meluncurkan guguran lava pijar sebanyak tujuh kali, dengan jarak luncuran mulai 200 meter hingga 1.000 meter dari pusat guguran.(dan)

Related posts

Dr Benjamin Kristiono MARS : “ Pemerintah Harus Optimalisasi Aplikasi Peduli Lindungi Agar Memudahkan Masyarakat yang Mengaksesnnya”

neodemokrasi

Kejari Kabupaten Mojokerto Adakan Pisah Sambut

Rizki

Jamur Enoki Masih Beredar di Pasar Baru Porong

neodemokrasi