Neo-Demokrasi
Headline Kesra

Akademisi ITS Curhat Sulitnya Pencapaian Profesor Desain

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas (kiri) dan Direktur SDMO ITS Sri Gunani Partiwi sebagai moderator saat diskusi bersama para ASN ITS

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Sejalan dengan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas  menyapa para aparatur pegawai sipil (ASN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Senin (2/9).

Kegiatan yang dihadiri ratusan ASN dosen dan tenaga kependidikan (tendik) ini bertempat di Auditorium Gedung Research Center ITS.

Membuka acara ini, Rektor ITS Bambang Pramujati ST menyampaikan bahwa ITS sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) terkemuka di Indonesia memiliki komitmen yang kuat guna terus mengembangkan kompetensi dan kapabilitas ASN-nya. “Kami menyadari bahwa pengembangan karir ASN ini merupakan hal yang sangat krusial dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas institusi,” tegasnya.

Dalam acara yang bertajuk Dialog Kebijakan Pengembangan Karir Aparatur Sipil Negara (ASN) ini, Dekan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) ITS Ellya Zulaikha berkesempatan mengungkapkan keluhannya mengenai susahnya para dosen di bidang desain atau seni untuk menjadi guru besar. Menurutnya, hal ini tidak hanya merugikan dosen di ITS, tetapi juga menghambat perkembangan bidang desain di Indonesia.

Meskipun para dosen di bidang desain ini telah menciptakan banyak karya desain yang berkualitas hingga mendapatkan pengakuan internasional dan diaplikasikan dalam proyek-proyek skala global. Namun, saat proses kenaikan pangkat menjadi guru besar selalu mengalami kendala.

“Para dosen dengan karya yang gemilang tersebut kerap terkendala oleh sejumlah persyaratan yang dianggap terlalu rumit dan tidak relevan dengan bidang keahlian mereka,” ungkap dosen Departemen Desain Produk Industri ITS ini.

Menanggapi hal tersebut, menteri PAN-RB yang akrab disapa Anas ini menegaskan akan berupaya menyederhanakan birokrasi untuk mempermudah dosen desain guna meraih gelar profesor. Rencananya, akan disiapkan standar penilaian yang lebih sederhana dan relevan serta dukungan administratif yang memadai untuk membantu dosen dalam mengurus administrasi kenaikan pangkat. “Kami akan buat regulasi yang lebih mudah agar mempermudah para dosen desain mendapatkan gelar guru besar,” janji mantan bupati Banyuwangi ini.

Selain itu, lelaki berkacamata ini juga menjelaskan, saat ini Kementerian PAN-RB telah memangkas tahap penggunaan aplikasi-aplikasi publik milik pemerintah-pemerintah daerah. Sebagai bagian dari upaya sentralisasi dan efisiensi, pemerintah pusat mendorong integrasi sistem sehingga pelayanan publik di Indonesia dapat lebih terstandarisasi.

Terkait hal tersebut, ITS diharapkan agar mampu menjadi pionir dalam mendorong pemerintah daerah untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi yang sudah ada. Dengan langkah ini diharapkan pula akan memperbaiki pelayanan publik menjadi lebih efisien dan mudah diakses masyarakat. “Dengan mengoptimalkan aplikasi yang ada akan mempermudah masyarakat untuk mengakses pelayanan publik ini,” terang Anas di akhir diskusi.(dan)

Related posts

Penyintas Covid-19 Diminta Aktif Mendonorkan Plasma Konvalesen

Rizki

Bupati Ikfina Resmikan Pondok Sehat Terpusat

Rizki

Istri Bupati Sidoarjo Ungkap Resep Jaga Kebugaran

Rizki