Sidoarjo, NEODEMOKRASI.COM – Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono menginginkan tracing lebih diperluas lagi jangkauannya. Namun, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo menyebut, tidak semua yang pernah berkomunikasi dengan orang yang teridentifikasi positif harus ditracing.
Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo, Syaf Satriawarman, seseorang bisa dikatakan sebagai kontak erat, minimal pernah berinteraksi dengan orang positif selama dua jam. Atau berada dalam satu ruangan yang sama dalam jangka waktu yang lama.
“Iya, jadi gak semuanya yang pernah nyapa, atau ada orang positif, dia tidak tahu, lalu lewat terus hanya bertegur sapa gitu aja itu, masuk kontak erat. Tidak begitu. Kecuali ada interaksi yang lama lebih dari 2 jam di ruangan yang sama (kantor atau rumah), prokes tidak dijaga, itu masuk kontak erat,” kata Syaf saat dikonfirmasi, Selasa (16/2).
Syaf mencontohkan, mereka yang termasuk dalam kategori kontak erat ialah keluarga atau rekan kerja seruangan di kantor. Terlebih, Syaf menyebut, tracing itu baru bisa dilakukan saat seseorang sudah dinyatakan positif via uji laboratorium (swab PCR).
“Sekarang ini kan banyak orang-orang yang rapid reaktif saja sudah bingung. Harus tracing dan lain sebagainya. Padahal, kalau reaktif itu, apalagi tidak ada gejala, sudah cukup istirahat saja. Kalau ada gejala baru di-swab, kalau positif dikarantina,” urainya.
Mengenai batas minimal orang yang ditracing, Syaf menyebutkan tidak ada. Siapapun yang termasuk dalam kontak erat dari beberapa indikator tadi, semuanya harus ditracing. Tidak ada batasan jumlah minimal berapa.
“Misal, kalau di ruang kerjanya ada empat orang, ya sudah itu yang di-tracing. Nggak perlu tujuh. Kecuali dia ada intensitas interaksi dengan orang lain lebih dari dua jam itu tadi. Kalau hanya ada empat ya empat, ada 20 ya semuanya ditracing. Begitu sistem kerjanya,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, dalam kunjungan Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono di RW 12 Taman Wisata Tropodo menyatakan, tracing yang dilakukan di area tersebut perlu diperluas lagi. Dia menyebutkan, minimal harus ada lima orang yang harus di-tracing dari satu orang yang dikategorikan positif.
“Namun, saya melihat tracing yang dilakukan belum luas. Di sini ada 107 unit rumah. Kemudian yang konfirm Covid-19 ada 8. Tapi tracingnya hanya dilakukan pada 12 orang kontak erat. Ini masih kurang, harusnya ada 40 orang,” pungkasnya, Sabtu (13/) lalu. (dan)