Neo-Demokrasi
Kesra

Hipnoterapi Tangguh Semeru Polres Mojokerto Jilid II Diikuti 20 Ribu Peserta

Pemberian penghargaan Rekor Muri kepada kapolres Mojokerto.

Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Polres Mojokerto bersama Pemerintah Kabupaten Mojokerto, kembali menggelar kegiatan Hipnoterapi Tangguh Semeru Jilid II, Sabtu (9/1) malam di Studio I CGV Sunrise Mall Mojokerto. Hipnoterapi Tangguh Semeru dilaksanakan demi menyatukan persepsi dan mindset pentingnya menaati protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Kegiatan dilakukan secara webinar, dengan dihadiri langsung Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, Pj Sekdakab Didik Chusnul Yakin dan forkopimda. Hipnoterapi Tangguh Semeru Jilid II diikuti 20.000 peserta yang tersebar pada 427 titik di 236 desa atau 14 kecamatan. Pada jilid I tepatnya Oktober 2020 lalu, kegiatan yang sama juga sukses digelar dengan diikuti 10.000 peserta di 236 desa.

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander, pada kesempatan ini menjelaskan jika Hipnoterapi Tangguh Semeru merupakan bentuk kerja sama Pemkab Mojokerto dengan Polri serta TNI, guna memutus mata rantai Covid-19. Berdasarkan hasil survei kepuasaan masyarakat yang dilakukan oleh Wakapolres Mojokerto Kompol David Tri Prasojo, kegiatan ini juga berhasil mendapatkan predikat A.

“Kami sudah berupaya untuk menegakan protokol kesehatan dengan operasi yustisi, jam malam, physical distancing dan Kampung Tangguh Semeru. Hipnoterapi ini juga termasuk salah satunya. Jadi kita ajak masyarakat melalui alam bawah sadarnya, untuk taat prokes. Semoga dapat menjadi contoh bagi lainnya,” Kata Dony Alexander.

Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta dalam sambutan pembukaan webinar ini,  mengingatkan kepada seluruh peserta dan masyarakat untuk terus semangat dalam menanggulangi Covid-19. Tentunya dengan semangat, musyawarah, mufakat dan gotong royong.

Mengutip sebuah teori pada salah satu buku, Nico menyebut bahwa ilmu pengetahuan dapat menunjang kebutuhan manusia. Sehingga untuk penanganan Covid-19, sangat dibutuhkan hal tersebut. Tentunya  bersanding dengan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi.

“Ilmu pengetahuan itu sebagai penunjang kebutuhan manusia. Ilmu kita perlukan juga untuk memerangi penyebaran Covid-19. Terapi hipnosis termasuk di dalamnya. Kita butuh komunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Semua dapat berperan untuk membantu penanganan Covid-19,” pesan kapolda Jatim ditutup dengan deklarasi diikuti penyerahan cinderamata.(dan)

Related posts

SIG Sosialisasi Corona, Bagi 4.800 Masker

neodemokrasi

KBI Tanam Pohon di Area Sekitar Candi Prambanan

Rizki

293 Pelaku Usaha Wisata Terima Bantuan Sosial Tunai

neodemokrasi