Mojokerto, NEODEMOKRASI.COM – Produksi sampah medis di Kabupaten Mojokerto dipastikan meningkat sejak pandemi Covid 19. Bupati Mojokerto Pungkasiadi pun sampai memberi atensi khusus. Orang nomor satu di Pemkab Mojokerto itu meminta petugas kebersihan berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Sampah medis pasti tambah banyak. Saya minta panjenengan semua kerja dengan hati-hati. Jaga kesehatan dengan menerapkan PHBS dan protokol kesehatan,” pesan bupati di depan 300 orang petugas kebersihan dan pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Rabu (12/8).
Bupati mengatakan, saat ini Perda Pengelolaan Sampah Kabupaten Mojokerto, sudah masuk tahap pengesahan. Di dalamnya mengatur hak dan kewajiban semua warga untuk melaksanakan pengelolaan sampah. Termasuk retail, fasilitas umum, perkantoran, pabrik, rumah sakit dan lain-lain.
“Jadi, bukan hanya pemerintah yang dituntut mengolah sampah, semua juga harus peduli,” tandas bupati dilanjutkan penyerahan bantuan sembako secara simbolis pada 10 orang petugas kebersihan DLH.
Kepala DLH Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menjelaskan, dalam laporan sambutan jika pengolahan sampah di Kabupaten Mojokerto masih sangat perlu ditingkatkan. Ia menilai perlu adanya peningkatan untuk memaksimalkan pengelolaan, mulai dari mencukupi alat-alat sekaligus SDM.
“Kita memang mesti concern terhadap pengelolaan sampah. Sebab, sampah yang kita tangani saat ini masih 4-5 persen, masih jauh dari target di 2025. Alhamdulillah, Desember ini TPA Karangdieng akan kita manfaatkan untuk pengelolaan sampah Kabupaten Mojokerto,” jelasnya.
Untuk mendukung operasional, kami ajukan perlengkapan alat-alat berat dan SDM-nya. Bagi teman-teman tenaga harian lepas (THL) DLH, akan kita naikkan juga honornya,” terang Didik. (dan)