Neo-Demokrasi
Kesra

ITS Siap Ikuti Protokol Kesehatan UTBK

Petugas membersihkan ruangan yang akan digunakan UTBK di ITS.

Surabaya, NEODEMOKRASI.COM – Walikota Surabaya telah keluarkan kebijakan terkait pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2020. Salah satu poinnya ialah syarat menunjukkan surat keterangan hasil rapid test atau swab bagi peserta sebelum ujian. Terkait hal ini, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai salah satu pusat lokasi UTBK, siap mengikuti arahan kebijakan dari walikota Surabaya tersebut dalam menggelar UTBK yang dimulai 5 Juli 2020 mendatang untuk tahap I.

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Adi Soeprijanto mengungkapkan, masih tidak paham betul bagaimana prosedur kebijakan yang mewajibkan peserta UTBK menunjukkan surat keterangan hasil rapid test. Namun, Adi menegaskan bahwa ITS akan siap menggelar UTBK sesuai protokol kesehatan yang berlaku. “Karena ini arahan rekomendasi dari walikota Surabaya jadi kita ikuti saja,” ujarnya.

Adi juga menambahkan, sebisa mungkin sisa waktu sebelum UTBK berlangsung mendatang, para peserta ujian sudah mempersiapkan dan melakukan rapid test sesuai instruksi walikota Surabaya. “Karena ini anjuran dari Pemerintah Kota Surabaya, sebisa mungkin diikuti. Sisa dua hari sebisa mungkin dimanfaatkan. Jadi cukup rapid test saja, karena hasilnya akan keluar tidak terlalu lama mungkin 1-2 jam saja,” tambahnya.

Namun dalam hal ini, Adi menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya akan memberikan tanggungan biaya bagi peserta UTBK penerima beasiswa bidikmisi dengan KTP asli Surabaya untuk menjalani rapid test. Para peserta tersebut dapat melakukan tes pada 63 puskesmas yang tersebar di Kota Surabaya. “Hal ini merupakan langkah yang diambil walikota Surabaya setelah tadi (hari ini, red) mengadakan rapat terbatas dengan Rektor ITS dan Unair terkait ketentuan UTBK di Surabaya,” tandasnya.

Selain itu, imbuh Adi, ITS juga sudah membuat beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk pelaksanaan UTBK dan pembentukan tim Sub Koordinator Protokol Covid-19 untuk memantau dan melaporkan langsung hasil pelaksanaan UTBK kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya.

Upaya ini dilakukan ITS untuk mengutamakan pencegahan penyebaran Covid-19 di ITS ataupun di Kota Surabaya. “Sehingga protokol kesehatan sangat dipegang teguh dalam pelaksanaan UTBK kali ini,” tegas guru besar Teknik Elektro ini.

Sekadar informasi, ITS juga mendapatkan limpahan peserta UTBK dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Hal ini dibenarkan langsung oleh Kepala Sub Direktorat Admisi Direktorat Pendidikan ITS Unggul Wasiwitono. Dia mengatakan bahwa ITS mendapat 8.750 peserta baru hasil limpahan tersebut.

Unggul menjelaskan, tambahan peserta dari Unesa tersebut akan terjadwal pada gelombang dua (tahap II) pelaksanaan UTBK, yakni pada 20-29 Juli 2020 mendatang. Limpahan ini merupakan hasil pembagian yang dilakukan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). “Sehingga total peserta UTBK di ITS setelah mendapat limpahan tersebut menjadi 15.480 peserta,” ujarnya.

Menyambung perkataan Unggul, menurut Adi lagi, limpahan peserta ini didasari atas alasan pihak Unesa yang tidak ingin menggelar UTBK di kampus mereka. “Karena ada Covid-19 ini, mereka (Unesa) tidak ingin menggelar UTBK, sehingga dari pusat (LTMPT) dilimpahkan (pesertanya) ke ITS dan Unair,” terangnya.

Terkait penambahan peserta ini, Adi menyatakan, tidak ada langkah khusus yang dilakukan ITS. Hanya saja akan ada penambahan jumlah personel pengawas ujian. Maksud penambahan pengawas ini merupakan bentuk pengoptimalan pengawas yang sudah dapat pembekalan. “Jadi yang awalnya misal mendapat satu kali mengawasi ujian, nantinya bisa mendapat lebih dari satu tugas penjagaan UTBK, sehingga sebisa mungkin dioptimalkan,” jelasnya.

Dengan adanya kebijakan walikota Surabaya dan penambahan peserta ini, menurut Adi, tidak mempengaruhi kesiapan ITS dalam menggelar UTBK 2020. Sebab, sifatnya yang sama, ITS sudah mempersiapkan hal-hal tersebut sebelumnya, sehingga ITS sudah sangat siap menggelar UTBK sesuai surat edaran tersebut.

Adi berharap dengan adanya ketentuan tambahan seperti hasil uji rapid test tersebut tidak menjadi beban bagi peserta ujian. Ia meminta para peserta tetap fokus mengikuti UTBK dan selalu menjaga imunitas tubuh. Sehingga diharapkan pelaksanaan UTBK hybird dalam kondisi normal baru ini tetap bisa berjalan lancar tanpa kendala dan semua bisa mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh ITS.

”Saya harap UTBK di ITS berjalan lancar, baik gelombang pertama maupun kedua, semua mulus tanpa kendala apapun,” pungkasnya.(dan)

Related posts

Pendidikan Bukan Hanya Teori tapi Harus Dipraktikkan

Rizki

Vaksinasi Dosis Pertama di Sidoarjo Sudah Capai 71Persen

Rizki

SPAB di SMAN Pesanggaran Banyuwangi untuk Mitigasi Banjir dan Tsunami

Rizki